kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pemulihan ekonomi global semakin angkat kinerja reksadana offshore


Selasa, 23 Maret 2021 / 19:20 WIB
Pemulihan ekonomi global semakin angkat kinerja reksadana offshore
ILUSTRASI. Pemulihan ekonomi global semakin angkat kinerja reksadana offshore


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kinerja reksadana beraset dasar efek global atawa reksadana offshore berpotensi makin tumbuh tinggi. Pemulihan ekonomi global yang mulai berjalan memberi katalis positif. 

Head of Investment Research Infovesta Utama, Wawan Hendrayana, mencatat, rata-rata kinerja reksadana offshore yang disebut juga reksadana saham sharia global tumbuh 2,4% secara year to date hingga Jumat (19/3). Sebagai perbandingan, kinerja rata-rata reksadana saham konvensional tumbuh 0,5% di periode yang sama. 

Wawan memproyeksikan, tren pertumbuhan kinerja reksadana offshore yang positif akan berlanjut hingga akhir tahun. Sentimen positif tidak lain datang dari perbaikan ekonomi yang mulai terjadi saat ini. "Tahun ini akan terjadi pergeseran dari kondisi resesi ke perbaikan ekonomi," kata Wawan, Senin (22/3). 

Kondisi ketidakpastian di tahun ini juga jauh lebih berkurang bila dibandingkan dengan tahun lalu. Menurut Wawan dengan semua negara gencar melakukan distribusi vaksin maka prospek kinerja reksadana offshore akan semakin cerah. 

Baca Juga: Mandiri Manajemen Investasi bidik dana kelolaan Rp 73 triliun pada 2021

Direktur Utama Mandiri Manajemen Investasi (MMI), Alvin Pattisahusiwa,  juga mengatakan pemulihan ekonomi global secara umum akan berimbas positif pada kinerja pasar saham.

Alhasil, meski sektor teknologi yang banyak menjadi aset dari reksadana offshore, saat ini sedang terkoreksi, MMI optimistis ke depan sektor teknologi masih cukup menjanjikan. 

"Awal pandemi sektor teknologi sudah berkinerja luar biasa bahkan dalam beberapa tahun terakhir, wajar jika mengalami koreksi, ke depan prospek pertumbuhan masih sangat tinggi," kata Alvin. 

Sekedar informasi, kinerja reksadana Mandiri Global Sharia Equity Dollar (MGSED) secara ytd terkoreksi tipis 0,22% hingga Jumat (19/3). "Koreksi yang terjadi di sektor teknologi global dalam satu bulan terakhir menyeret turun kinerja MGSED," kata Alvin. 

Baca Juga: Manulife Manajemen Aset Indonesia (MAMI) optimistis outlook tahun ini prospektif

Alvin mengatakan strategi reksadana MGSED adalah fokus pada saham yang bisa menciptakan distribusi di masa depan. Isi aset MGSED di sektor teknologi  pun cukup besar. Sementara saat ini sentimen pasar lebih terfokus pada old economy sector karena dianggap akan mulai mengalami pemulihan lebih cepat dengan proses vaksinasi yang lancar. 

Selain itu, secara valuasi memang sektor teknologi tergolong tinggi, sehingga tidak heran memicu investor untuk profit taking. Namun, dalam satu tahun terakhir reksadana ini berhasil memberikan imbal hasil sebesar 39,43% dalam denominasi dollar AS.

Selanjutnya: Aberdeen Standard Indonesia tutup bisnis di Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×