kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Peminat turun, Pengamat: Sukuk Moratelindo hanya menarik bagi investor tertentu


Rabu, 12 Juni 2019 / 19:25 WIB
Peminat turun, Pengamat: Sukuk Moratelindo hanya menarik bagi investor tertentu


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penerbitkan Sukuk Ijarah Berkelanjutan Tahap I Tahun 2019 milik PT Mora Telekomunika Indonesia (Moratelindo) dinilai hanya menarik bagi kalangan investor tertentu saja. Meskipun, perlu diakui dari sisi imbal hasil yang ditawarkan cukup tinggi.

Moratelindo tengah menggelar Penawaran Umum Berkelanjutan Sukuk Ijarah Tahap I Tahun 2019. Target dana yang bakal dihimpun mencapai Rp 3 triliun.

Penerbitan Sukuk Ijarah tersebut ditawarkan dengan sisa imbalan ijarah, sebanyak-banyaknya sebesar Rp 1 triliun. Sukuk tahap pertama ini diterbitkan tanpa warkat dan ditawarkan dengan nilai 100% dari sisa imbalan ijarah yang terbagi dalam dua seri dengan tenor 3 tahun dan tenor 5 tahun.

Indikasi kisaran cicilan imbalan sukuk ijarah yang akan ditawarkan kepada investor yakni 9,4%-9,9% untuk tenor 3 tahun. Untuk tenor 5 tahun, kisaran cicilan imbalan sebesar 10%-10,5%.

Pengamat Pasar Modal Anil Kumar menilai, dengan situasi dan kondisi yang terjadi di global saat ini, peminat untuk obligasi korporasi cenderung mulai turun. Bukan hanya minat dari pembeli, namun minat untuk menerbitkan obligasi juga cenderung turun. Ini karena, obligasi korporasi dianggap cukup berisiko di saat ekonomi cenderung turun.

"Tapi kalau dilihat dari imbal hasil yang ditawarkan Mortalindo sudah cukup untuk sukuk dengan rating A. Sekarang tinggal melihat kebutuhan investor, apakah mereka tertarik dengan rating tersebut," jelas Anil kepada Kontan.co.id, Rabu (12/6).

Menurutnya, sebagian investor saat ini cenderung tertarik pada surat utang yang memiliki rating minimal AA-. Mengingat, tidak semua investor hanya tertarik pada imbal hasil yang tinggi, tapi juga memperhatikan kesehatan sektor dan perusahaan penjual surat utang tersebut.

"Bagi peminat obligasi dengan rating di bawah A, inilah saatnya. Apalagi imbal hasil yang ditawarkan juga mencapai 10% lebih, tapi risikonya juga cukup meningkat," ujarnya.

Menurutnya, rating di bawah atau sama dengan A memiliki risiko dari sisi likuiditasnya kurang baik, tidak mudah dijual kembali. Artinya peminat obligasi jenis ini perlu berpikir kembali, karena majority harus menunggu jatuh tempo.

Moratelindo memulai penawaran awal atau bookbuilding pada 12-19 Juni 2019. Harapannya pada 26 Juni sudah bisa mendapatkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sehingga penawaran umum akan dilakukan dari 28 Juni-1 Juli 2019. Target distribusi sukuk pada 5 Juli 2019 dan pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 8 Juli 2019.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×