kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pembukaan kembali aktivitas ekonomi akan jadi katalis positif bagi Indocement (INTP)


Selasa, 28 Juli 2020 / 18:41 WIB
Pembukaan kembali aktivitas ekonomi akan jadi katalis positif bagi Indocement (INTP)
ILUSTRASI. Volume penjualan Indocement Tunggal Prakarsa (INTP) turun 8% menjadi 7,2 juta ton.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang semester pertama 2020, volume penjualan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) sebesar 7,2 juta ton.  Realisasi tersebut lebih rendah 8% dibanding penjualan pada semester pertama tahun lalu.

Penurunan volume penjualan ini disebabkan oleh beberapa faktor, mulai dari bencana banjir besar yang terjadi hingga empat kali di wilayah Jabodetabek pada awal tahun serta dampak penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) akibat pandemi Covid-19 yang terjadi di kuartal kedua 2020. Akan tetapi, volume penjualan INTP pada Juni 2020 menunjukkan perbaikan.

Sekretaris Perusahaan Indocement Tunggal Prakarsa Antonius Marcos mengatakan, volume penjualan INTP per Juni 2020 mencapai 1,3 juta. Pencapaian ini lebih tinggi 30% dibanding Juni tahun lalu yang hanya sebesar 1 juta ton. “Disebabkan karena adanya perbedaan waktu masa lebaran, dimana tahun lalu jatuh di bulan Juni,” ujar Marcos.

Baca Juga: 100% laba bersih Indocement (INTP) akan dibagikan sebagai dividen, ini jadwalnya

Memasuki semester kedua 2020, Marcos melihat optimisme pasar kembali menggeliat pasca-pelonggaran pembatasan sosial berskala besar (PSBB), termasuk juga sektor konstruksi baik pemerintah maupun swasta. Dia optimistis pencapaian Indocement pada separuh kedua tahun ini akan lebih baik dari semester pertama.  

Ditambah, proyek-proyek infrastruktur terus berlanjut dan berbagai proyek yang akan dimulai pada kuartal-kuartal selanjutnya. INTP pun siap untuk memenuhi permintaan ini.

Hanya saja, saat ini INTP masih menggunakan proyeksi hasil revisi. Volume penjualan diperkirakan turun 6%-7% dari tahun lalu. Namun, INTP tetap  mencermati perkembangan selama satu sampai dua bulan ke depan sebelum kembali melakukan revisi. Sebagai gambaran, tahun lalu INTP mencatatkan volume penjualan sebesar 18,1 juta ton.

Baca Juga: Tujuh saham keluar, berikut penghuni IDX SMC Liquid periode Agustus 2020-Januari 2021

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menilai, target yang dipasang  oleh INTP tersebut cukup rasional mengingat pada tahun ini penjualan semen memang cenderung turun. Penurunan disebabkan oleh momen Ramadan dan Idul Fitri serta dampak PSBB dari pandemik Covid-19. “Namun demikian, tidak menutup kemungkinan apabila nantinya ekonomi dibuka kembali secara bertahap, maka penjualan semen akan pulih kembali,” ujar Herditya kepada Kontan.co.id, Selasa (28/7).

Analis Danareksa Sekuritas Maria Renata mengatakan, pangsa pasar INTP relatif stabil pada pada Juni 2020 yakni di level 26,3%. Penjualan INTP pada enam bulan pertama 2020 berkontribusi 25,7% dari total konsumsi domestik, relatif stabil dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 26,2%. Namun, penjualan di Jawa Barat yang merupakan basis pasar INTP,  menurun 8,2% secara year-on-year (yoy).

“Meskipun demikian, penjualan di Sumatra naik 7,4% yoy. Kontribusi penjualan dari Sumatra meningkat dari 9,4% pada akhir 2019 menjadi 10,6% di semester pertama 2020 dilatarbelakangi pengoperasian terminal semen di Lampung dan Palembang pada 2018,” tulis Maria dalam riset, Selasa (14/7).

Volume penjualan INTP pada semester I-2020 mencerminkan 44,2% dari target penjualan INTP yang dipasang Danareksa Sekuritas hingga akhir 2020, yakni sebesar 16,03 juta ton (turun 10,2% secara yoy).

Baca Juga: PSBB dilonggarkan, bagaimana prospek Indocement (INTP)?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×