kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pembangunan pembangkit listrik tenaga sekam Buyung Putra (HOKI) sudah 75%


Kamis, 18 Oktober 2018 / 19:54 WIB
Pembangunan pembangkit listrik tenaga sekam Buyung Putra (HOKI) sudah 75%
ILUSTRASI. PT Buyung Poetra Sembada (BPS) produsen beras dengan merek Topikoki


Reporter: Yoliawan H | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nampaknya rencana PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI) untuk membangun pembangkit listrik bertenaga sekam padi ini akan segera rampung. Pembangunan pembangkit listrik yang menghabiskan dana sekitar Rp 70 miliar ini sudah mencapai 75%.

Dion Surijata, Investor Relations Buyung Poetra Sembada mengatakan, pembangkit listrik ini ditargetkan beroperasi sebelum Semester I 2019. "Sekarang kami sedang tunggu turbin masuk, pengerjaan civil sudah selesai. Masih on track," ujar Dion kepada Kontan, Rabu (17/10).

Menurutnya, dengan ini pasti ada penghematan listrik, hanya saja yang paling penting kenapa pihaknya membangun pembangkit adalah untuk mengatasi masalah limbah produksi berupa sekam atau kulit padi.

Sayang pihaknya enggan merinci penghematan yang akan terjadi dengan adanya pembangkit listrik tersebut.

Asal tahu saja, pembangkit listrik ini nantinya akan berada di Sumatra Selatan dengan kapasitas 3 megawatt. Nantinya sekitar 2,5 megawatt untuk kebutuhan listrik HOKI dan sisanya akan dijual ke PLN. Pembangkit listrik berkapasitas 3 megawatt, HOKI membutuhkan 100 ton padi.

Di daerah yang sama, Hoki juga berencana akan menambah pabrik baru di Sumatra Selatan. Capex yang dialokasikan untuk pembuatan pabrik baru ini sebesar Rp 100 miliar. Kapasitas produksi HOKI akan naik menjadi 50 ton per jam.

Sekadar informasi Buyung Poetra menargetkan pertumbuhan laba dan pendapatan sebesar 15% pada tahun ini. Penjualan HOKI pada semester I mencapai Rp 764,46 miliar, naik 9,11% dari posisi Rp 700,62 miliar pada priode yang sama di tahun sebelumnya.

Pendapatan itu ditopang oleh penjualan beras sebanyak 68.213 ton. Angka ini naik 2,5% secara tahunan dari 66.565 ton. Selain itu, harga rata-rata penjualannya juga naik 6,2% dari Rp 10,411 per kilogram menjadi Rp 11,058 per kilogram.

Pun, oleh karenanya, HOKI bisa mengantongi laba bersih semester pertama tahun ini sebesar Rp 50,02 miliar atau naik 11,1% dari Rp 45,01 miliar. Pada penutupan perdagangan hari ini, Kamis (18/10) HOKI ditutup melemah tipis 0,61% ke level Rp 815 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×