kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pasar keuangan anjlok, ini kata OJK


Rabu, 15 Agustus 2018 / 19:30 WIB
Pasar keuangan anjlok, ini kata OJK
ILUSTRASI. Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso meyakinkan bahwa gejolak di pasar keuangan yang terjadi saat ini hanya bersifat sementara. Apalagi, sumber sentimen tersebut lebih disebabkan faktor eksternal.

"Kita tahu ada volatilitas tinggi, tapi kita yakin ini sifatnya sementara. Ini tidak ada hubungannya dengan sentimen domestik. Lebih banyak dari luar, seperti perang dagang," kata Wimboh, Rabu (15/8).

OJK juga memastikan bahwa indikator ekonomi nasional masih kondusif, dengan stabilitas jasa keuangan dan likuiditas di pasar keuangan yang masih terjaga. Padahal, capital outflow tahun ini sudah lebih tinggi dibandingkan tahun lalu.

Wimboh menjelaskan, capital outflow yang lebih tinggi tahun ini, lantaran situasi perekonomian saat ini berbeda dengan tahun lalu. Hal ini karena rencana Bank Sentral Amerika Serikat (AS) yang menaikkan suku bunga acuannya dengan lebih agresif. Selain itu, adapula kebijakan penerapan tarif impor yang menyebabkan adanya perang dagang.

"Tapi, bukan berarti kita tak melakukan kebijakan apa-apa. Meskipun saya rasa, normalisasi kebijakan capital outflow management untuk jaga volatilitas lebih banyak dilakukan Bank Indonesia (BI)," ujarnya.

Namun, Wimboh optimistis bahwa gejolak pasar keuangan yang terjadi bukan karena domestik melainkan karena AS. Selain itu, meskipun imbal hasil surat utang AS sudah naik 3%, namun Indonesia masih lebih tinggi.

"Yield di sana 3%, kita 7% jelas masih lebih tinggi di sini. Jadi saya sampaikan ke masyarakat, gejolak ini sementara," ungkapnya.

Terkait krisis Turki yang tengah terjadi, Wimboh menjelaskan bahwa Indonesia tidak memiliki banyak keterkaitan dengan Turki. Sehingga, krisis yang terjadi di Turki tidak akan berdampak langsung ke Tanah Air.

"Ini proses (krisis) normal dan sudah terjadi berkali-kali, mungkin sampai The Fed normalkan kembali suku bunga, ini (kondisi pasar keuangan) akan balik ke kondisi normal," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×