kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Outlook batubara membaik, simak rekomendasi saham Indo Tambangraya Megah (ITMG)


Kamis, 25 Februari 2021 / 07:00 WIB
Outlook batubara membaik, simak rekomendasi saham Indo Tambangraya Megah (ITMG)


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) mencatatkan penurunan kinerja sepanjang 2020. Emiten tambang batubara ini membukukan laba bersih senilai US$ 39,47 juta, menurun 69,5% dari realisasi laba bersih ITMG pada tahun 2019 yang mencapai US$ 129,42 juta.

Penurunan laba bersih ini sejalan dengan penurunan pendapatan ITMG. Tahun lalu, ITMG membukukan pendapatan bersih senilai US$ 1,18 miliar, atau menurun 30,9% dari realisasi pendapatan ITMG tahun sebelumnya yang mencapai US$ 1,71 miliar.

Analis RHB Sekuritas Indonesia Andrey Wijaya, Fauzan Djamal, dan Ryan Santoso dalam riset menyebut, ITMG membukukan rugi bersih pada kuartal keempat 2020 sebesar US$ 0,5 juta, berbanding dengan laba bersih pada kuartal ketiga 2020 yang mencapai US$ 10 juta.

Namun, top line ITMG  di kuartal keempat naik 43% secara kuartalan menjadi US$ 313 juta, yang berada di atas estimasi RHB Sekuritas. Hal ini didukung oleh peningkatan harga jual rerata atau average selling price (ASP) yakni US$  52,7 per ton (naik 8% secara kuartalan) dan volume penjualan 4,3 juta ton atau naik 34% secara kuartalan.

Baca Juga: Kinerja tahun 2020 loyo, laba bersih Indo Tambangraya Megah (ITMG) turun 69,5%

Meskipun kinerja tahun lalu cukup tertekan, prospek ITMG diyakini masih terpoles seiring membaiknya outlook batubara tahun ini. RHB Sekuritas Indonesia menyebut, benchmark harga batubara akan tetap kuat. Sebagian besar sentimen didorong oleh meningkatnya permintaan di China karena musim dingin yang lebih dingin dari biasanya dan adanya perayaan Tahun Baru Imlek.

RHB Sekuritas menyebut, impor regional China mencapai 304 juta ton sepanjang 2020, naik 1% secara tahunan. Namun, koreksi permintaan sementara mungkin terjadi setelah pasokan mulai normal seiring berakhirnya efek musiman.

Secara konservatif, RHB Sekuritas melihat harga batubara akan berada di level rata-rata US$ 70 per ton tahun ini, naik  17% dari tahun lalu. Proyeksi harga ini sudah memperhitungkan faktor turbulensi kecil yang mungkin terjadi sepanjang tahun ini.

Baca Juga: Kurangi emisi karbon, Indo Tambangraya (ITMG) gunakan EBT di area pertambangan

Lebih lanjut, pendapatan dari segmen ekspor diperkirakan akan lebih stabil tahun ini, menyusul larangan impor batubara Australia ke China. Hal ini membuat sebagian besar pemasok mencari alternatif pasokan.

Indonesia diyakini akan meraup untung dengan mudah, berkat adanya potongan harga karena biaya produksi yang lebih murah, dan hubungan diplomatik yang baik dengan China. Hal ini juga diperkuat oleh kesepakatan untuk menaikkan kuota batubara tahun lalu menjadi sekitar 25 juta ton. Adapun ekspor ke Negeri Tirai Bambu tersebut mewakili sekitar 48% dari total ekspor batubara Indonesia.

Lebih lanjut, kontribusi dari penambahan cadangan batubara terbaru ITMG akan membantu emiten tersebut meningkatkan produksi. Produksi batubara ITMG tahun ini diperkirakan sebesar 21 juta ton, naik 11% secara tahunan.

Harga jual rerata atau average selling price (ASP) tahun ini diperkirakan US$ 59,80 per ton, naik 10% secara tahunan, yang diyakini akan mendukung pendapatan ITMG keseluruhan. Pendapatan ITMG tahun ini diproyeksikan berada di angka US$ 1,5 miliar.

Neraca ITMG juga dinilai masih sehat, dengan rasio pembayaran dividennya yang tinggi tetap menjadi salah satu daya tarik emiten batubara ini. RHB Sekuritas Indonesia mempertahankan rekomendasi ITMG yakni beli (buy) dengan target harga Rp 14.550.

Baca Juga: Indo Tambangraya (ITMG) targetkan produksi batubara 17,7 juta-19,9 juta ton tahun ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×