Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Rencana penerbitan obligasi PT Danareksa (Persero) tinggal menunggu waktu. Saat ini, mereka tengah meminta izin efektif dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaaga Keuangan (Bapepam LK). Pada penerbitan obligasi kali ini, Danareksa akan menawarkan obligasi senilai Rp 500 miliar.
Reza Benito Zahar, Direktur Structure Product Investment Banking Division Danareksa Sekuritas mengungkapkan, kalau obligasinya akan berjangka waktu 5 tahun. "Tenor ini disesuaikan dengan kebutuhan pendanaan dari Danareksa sendiri," terangnya. Danareksa akan menggunakan dana hasil penjualan surat utang tersebut untuk melunasi beberapa utang yang akan jatuh tempo (refinancing).
Sekuritas pelat merah ini mempunyai utang yang akan jatuh tempo di akhir tahun sebesar Rp 135 miliar. Danareksa juga punya utang yang jatuh tempo pada tahun depan senilai Rp 250 miliar. Bisa jadi, Danareksa akan menerbitkan obligasi senilai lebih dari Rp 385 miliar.
Analis obligasi NC Securities, I Made Adi Saputra menduga Danareksa akan memberikan premium sebesar 365 - 385 basis point (bps) untuk penerbitan obligasi ini. Perhitungan itu diambil setelah melihat rating Danareksa yaitu idA. Kalau menggunakan acuan surat utang negara (SUN) dengan tenor yang sama Danareksa akan menggunakan FR0027.
Sampai dengan kemarin (8/12), yield alias imbal hasil SUN FR0027 sebesar 6,32%. Hitung punya hitung, nantinya Danareksa akan memberikan bunga sebesar 9,97%-10,17%. Tapi menurut Made, Danareksa bisa membagi obligasinya dengan tenor 3 tahun sesuai dengan kebutuhan mereka.
Pada tenor 3 tahun, Made memproyeksi Danareksa akan memberikan premium 3,55% - 3,75%. Jika menggunakan acuan FR0049 sampai kemarin seri ini yield sebesar 6,121%. Artinya, Danareka bisa memberikan bunga 9,67% - 9,87% di tenor tiga tahun.
Hasil penerbitan obligasi Danareksa menurut Made masih banyak permintaan. "Danareksa mempunyai rating cukup bagus dibanding perusahaan sekuritas yang lain," terang dia.
Meski menjelang akhir tahun, Made melihat permintaan dari dana pensiun dan instansi lain masih cukup besar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
