kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Obligasi berperingkat tinggi tetap jadi pilihan utama investor


Senin, 14 September 2020 / 19:59 WIB
Obligasi berperingkat tinggi tetap jadi pilihan utama investor
ILUSTRASI. Obligasi


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Prospek obligasi korporasi terus menunjukkan perbaikan. Hal ini tercermin dari jumlah penerbitan obligasi korporasi baru pada paruh kedua tahun ini yang semakin menggeliat. Pada akhirnya, hal ini turut membuat emisi obligasi korporasi ikut terkerek naik.

Berdasarkan data dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), hingga awal September, total nilai emisi obligasi korporasi mencapai Rp 52 triliun. Angka ini tentu menunjukkan perbaikan mengingat selama enam bulan pertama tahun ini jumlahnya hanya sebesar Rp 30,03 triliun. 

Director & Chief Investment Officer Fixed Income PT Manulife Aset Manajemen Indonesia Ezra Nazula mengatakan peningkatan tidak hanya terjadi dari sisi penerbitan, namun juga dari sisi permintaan. Salah satunya diakibatkan oleh likuiditas dalam negeri yang masih baik.

“Likuiditas dalam negeri yang tinggi membuat permintaan meningkat untuk obligasi korporasi khususnya yang tenor pendek. Hal ini dikarenakan investor mencari yield yang menarik setelah yield obligasi pemerintah kembali turun di bawah 7% untuk tenor benchmark 10 tahun,” kata Ezra kepada Kontan.co.id, Senin (14/9).

Baca Juga: Ekonomi mulai pulih, penerbitan obligasi korporasi kembali bergairah

Namun, Ezra mengatakan, perilaku investor obligasi korporasi saat ini bisa dilihat dari pergerakan spread antara obligasi korporasi dengan Surat Utang Negara (SUN). 

Berikut besaran spread (bps) obligasi korporasi dengan SUN yang diambil dari Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI):

  • Spread obligasi bertenor kurang dari satu tahun: AAA (174.42), AA (223.14) A (345,67).
  • Spread obligasi bertenor satu tahun: AAA (180.88), AA (226.66), A (351.98).
  • Spread obligasi bertenor dua tahun: AAA (185.32), AA (229.16) A (359.80).
  • Spread obligasi bertenor tiga tahun: AAA (188.10), AA (231.64) A (365.54).

Ezra menyebut, secara umum spread obligasi korporasi dengan SUN trennya mengetat untuk obligasi korporasi dengan peringkat tinggi, yakni AAA dan AA. Sementara untuk rating A dan ke bawah, trennya justru melebar. 

“Hal tersebut menunjukkan bahwa investor mencari keamanan dan fokus kepada obligasi berkualitas atau peringkat yang tinggi,” jelas Ezra.

Dengan perkembangan saat ini dan ke depan, Ezra menyarankan para investor sebaiknya untuk mengambil sikap konservatif untuk obligasi korporasi mengingat ekonomi yang masih lemah.

Beberapa kriteria yang perlu dicermati menurut Ezra adalah, pilih nama-nama yang berkualitas atau berperingkat tinggi, memiliki profil kredit kuat, leverage rendah, arus kas sehat dan support dari parent company yang kuat. 

Baca Juga: Penerbitan obligasi korporasi diramal akan terus tumbuh pada sisa akhir tahun ini

Sementara dari sektornya, Ezra menilai sebaiknya berasal dari sektor-sektor yang defensif dan tidak terlalu berpengaruh dengan pelemahan ekonomi seperti telekomunikasi, fast moving consumer goods (FMCG) dan finansial.

“Kalau untuk rating, sebaiknya memang yang tinggi, namun bukan berarti semua nama dengan rating A ke bawah tidak direkomendasikan. Tapi pemilihan tetap harus memastikan fundamental perusahaan secara keseluruhan dianalisa secara holistik,” pungkas Ezra.

Selanjutnya: BEI catat ada 11 obligasi dan dua sukuk baru di pekan ini, nilainya Rp 7,76 triliun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×