kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Nilai cicilan utang Bumi Resources (BUMI) terus mengecil


Kamis, 09 Januari 2020 / 23:42 WIB
Nilai cicilan utang Bumi Resources (BUMI) terus mengecil
ILUSTRASI. Perusahaan pertambangan batubara PT Bumi Resources Tbk (BUMI) milik grup Bakrie. Foto: Dok BUMI (dari Annual Report)


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Cicilan utang PT Bumi Resources Tbk (BUMI) terus mengecil. Hal ini sejalan dengan masih berlangsungnya tren harga batubara dunia yang lesu.

BUMI baru saja membayar cicilan utang tranche A kedelapan senilai US$ 11,6 juta. Jumlah ini mewakili pinjaman pokok sebesar US$ 4,6 juta dan bunga sebesar US$ 7 juta.

Baca Juga: BUMI Membidik Produksi Batubara Tumbuh 5%

Cicilan tersebut mengecil dibanding cicilan ketujuh, US$ 31,8 juta. Nilai ini terdiri dari pokok tranche A senilai US$ 23,2 juta dan bunga US$ 8,6 juta. Keduanya dibayarkan pada Oktober 2019.

Cicilan kedelapan BUMI jika dibandingkan dengan cicilan pertama bahkan 82% lebih kecil. Wajar, saat itu harga batubara global masih hangat-hangatnya. Sehingga, BUMI mampu membayar cicilan pertama tranche A sebesar US$ 66,28 juta.

Dileep Srivastava, Direktur BUMI mengatakan, sulit untuk menentukan besaran cicilan utang untuk tahun ini. Pasalnya, besaran cicilan utang juga mengacu pada harga batubara.

Ini merupakan kesepakatan antara BUMI dengan pihak kreditur. "Kami harapkan bisa lebih, atau minimal sama seperti cicilan tahun lalu," ujar Dileep, Kamis (9/1).

Meski mengecil, total pembayaran cicilan BUMI sudah melampaui target. Sejak cicilan pertama yang dimulai pada awal 2018 hingga kemarin, total pembayarannya sudah mencapai US$ 313,8 juta.

Baca Juga: BUMI siapkan capex 2020 hingga US$ 60 juta

Sebelumnya, manajemen BUMI menargetkan mampu membayar utang tranche A US$ 200 juta-US$ 250 juta hingga awal tahun ini.

Saat ini, perusahaan tengah menyiapkan pembayaran kesembilan. "Jatuh tempo selanjutnya pada 8 April," imbuh Dileep.

Tahun lalu, BUMI mencatat penjualan 88 juta ton batubara. Tahun ini, perusahaan berharap bisa meningkatkan output mencapai 5%, terutama dari produksi batubara berkalori tinggi di Arutmin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×