kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mulai membaik, kinerja sektor properti diprediksi naik 25% di tahun ini


Senin, 01 Februari 2021 / 19:40 WIB
Mulai membaik, kinerja sektor properti diprediksi naik 25% di tahun ini
ILUSTRASI. Penjualan proeprti di tahun ini diprediksi membaik


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sektor properti di tahun ini diprediksi akan lebih baik dibanding tahun 2020 silam. Terutama apabila vaksin Covid-19 dapat segera didistribusikan kepada masyarakat. 

"Sentimen cukup penting yaitu dari dimulainya vaksinasi yang memberi harapan akan meredanya pandemi dan pulihnya ekonomi Indonesia," kata Analis NH Korindo Sekuritas Ajeng Kartika Hapsari, Senin (1/2). 

Selain itu pemulihan juga terlihat dari marketing sales emiten properti tahun lalu. Mulai dari kuartal III-2020, banyak yang menunjukkan pertumbuhan secara kuartalan bahkan secara tahunan, terutama dari penjualan rumah tapak. 

Hal tersebut tidak terlepas dari suku bunga yang masih dalam tren rendah. Selain itu, emiten juga mulai mampu menyusun strategi untuk melakukan penjualan baik di saat pandemi seperti ini. 

"Maka dari itu kami lihat, pertumbuhan penjualan properti terutama segmen landed house masih akan berlanjut," jelas Ajeng. 

Baca Juga: Pengamat sebut ketimpangan pasokan dan permintaan rumah subsidi masih tinggi

Properti di kawasan industri pun dinilai akan unggul tahun ini, didukung oleh Omnibus Law yang memudahkan investasi masuk ke Indonesia. Namun, pertumbuhan segmen perkantoran, hotel, maupun pusat perbelanjaan masih akan berat karna fokus penerapan PSBB/PPKM masih gencar dilakukan pemerintah.

"Secara rata-rata kami estimasi kinerja emiten properti bisa meningkat dibanding tahun 2020 sebesar 20%-25% secara tahunan, karena tahun kemarin kinerja emiten properti turun cukup dalam," jelas dia. 

Dus, Ajeng merekomendasikan beli untuk emiten yang mengunggulkan penjualan rumah tapak yaitu BSDE dan CTRA dengan target harga masing-masing Rp 1.575 dan Rp 1.160 per saham.

Selanjutnya: Masih banyak tekanan di tahun ini, prospek LPPF dianggap kurang menarik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×