kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Moody's pertahankan peringkat Perusahaan Gas Negara Baa2


Jumat, 06 Juli 2018 / 19:37 WIB
Moody's pertahankan peringkat Perusahaan Gas Negara Baa2
ILUSTRASI. Perjanjian jual beli saham bersyarat Pertamina dan PGN


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lembaga pemeringkat Moody's Investors Service mempertahankan peringkat PT Perusahaan Gas Negara Tbk(PGAS) menjadi Baa2 dengan outlook stabil pada Jumat (6/7). Rating tersebut juga berlaku bagi surat utang PGAS.

Penetapan rating ini terjadi meski pada 31 Maret 2018 PGAS mengakuisisi 51% saham PT Pertamina Gas (Pertagas) senilai Rp 16,6 triliun. Penilaian ini Moody's berikan dengan memahami dana akuisisi tersebut didanai dari utang baru dan kas sebesar US$1,19 miliar.

Selanjutnya PGAS dan Pertamina akan membahas lebih lanjut rencana mengakuisisi sisa 49% saham di Pertamina Gas.

"Penetapan rating PGAS mencerminkan harapan kami bahwa keuangan PGAS akan melemah karena adanya tambahan utang untuk membiayai akuisisi Pertamina Gas, tetapi kami menilai keuangan PGAS masih aman dan berada di dalam target toleransi untuk peringkat yang diberikan," kata Abhishek Tyagi, Wakil Presiden dan Analis Senior Moody's, dalam keterangan tertulis, Jumat (6/7).

Alasan Moody's mempertahankan rating PGAS juga lantaran PGAS mampu mempertahankan pendapatannya secara konsisten seiring dengan penyesuaian terhadap tarif distribusi gas yang baru.

"Penegasan peringkat juga mencerminkan bahwa dengan akuisisi ini, menjadikan posisi pasar PGAS di Indonesia di sektor midstream dan downstream akan semakin kuat, mengingat PGAS akan menjadi satu-satunya gas operasi transmisi dan distribusi di Indonesia," tambah Tyagi.

Setelah akuisisi, Tyagi memproyeksikan jaringan pipa Gas PGN akan tumbuh sekitar 30%. Fasilitas yang dimiliki PGAS juga akan semakin lengkap dan bisa menghemat biaya operasi dan belanja modal.

Tantangan ke depan bagi PGAS adalah mengenai dukungan pemerintah yang secara konsisten akan diberikan kepada PGAS. "Pemerintah jadi memiliki hak veto akan keputusan strategi PGAS," kata Tyagi.

Penegasan peringkat ini Moody's didasarkan atas harapan bahwa ke depan PGAS akan mendanai kembali akuisisi sisa 49% saham di Pertamina Gas dan tetap mempertahankan keuangannya dengan baik.

Sebaliknya, peringkat bisa diturunkan bila jika terjadi pelemahan keuangan PGAS.

Sementara, peringkat bisa dinaikkan lagi jika Moody's kembali menaikkan peringkat investasi Indonesia. Tyagi mengatakan peningkatakan peringkat PGAS tidak mungkin terjadi jika Moody's tidak meningkatkan peringkat investasi Indonesia. Hal ini berkaitan dengan pendapatan PGAS yang berasal dari domestik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×