kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45932,69   4,34   0.47%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

ModalSaham siasati risiko likuiditas layanan pasar sekunder


Rabu, 18 September 2019 / 19:34 WIB
ModalSaham siasati risiko likuiditas layanan pasar sekunder
ILUSTRASI. ModalSaham Menjadi Alternatif Permodalan dan Investasi Untuk Bisnis dan Franchise di FLEI 2019


Reporter: Dimas Andi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. ModalSaham sebagai platform layanan investasi berbasis crowdfunding akan turut menyediakan pasar sekunder untuk memudahkan investor bertransaksi saham.

CEO ModalSaham Muhammad Reza Alkhawarismi menuturkan, fasilitas ini memiliki tampilan yang lebih sederhana dibandingkan pasar sekunder yang ada di Bursa Efek Indonesia (BEI). Namun, investor dipastikan tetap bisa melakukan seluruh proses transaksi saham di ModalSaham sebagaimana mestinya.

Dia menyampaikan, pihaknya juga telah menyiapkan berbagai sistem yang dapat mengontrol aktivitas di pasar sekunder. 

Contohnya, sistem autoreject jika terjadi pergerakan harga suatu saham yang tidak sesuai dengan kondisi fundamental perusahaan terkait.

Baca Juga: Begini langkah investasi saham lewat platform ModalSaham

Layanan investasi saham berbasis crowdfunding memang tergolong baru di Indonesia. Risiko likuiditas pun menjadi tantangan yang bakal dihadapi investor yang berinvestasi di ModalSaham.

Reza mengakui, pihaknya tidak bisa menjamin likuiditas di pasar sekunder ModalSaham benar-benar tercipta. Pergerakan harga saham perusahaan-perusahaan yang terdaftar di ModalSaham pun akan sangat bergantung dari dinamika pasar.

Namun, ModalSaham tetap melakukan upaya untuk meminimalisir risiko likuiditas tersebut. Salah satunya dengan memberikan persyaratan kepada tiap perusahaan mitra di ModalSaham. 

Dalam hal ini, perusahaan diharuskan untuk melakukan buyback sekitar 10%-20% atas saham yang beredar di pasar sekunder.

“Kalau perusahaan dapat pendanaan Rp 1 miliar dari investor, kami kasih tahu kepada mereka bahwa 10%-20% dana tersebut harus di-buyback. Jadi perusahaan ini bisa menjadi standing buyer untuk investor yang ingin keluar dari pasar,” paparnya kepada Kontan.co.id, Rabu (18/9).

Selain itu, ModalSaham juga berencana kerjasama dengan sejumlah manajer investasi untuk ikut berkecimpung di platform tersebut. Harapannya, manajer investasi ini juga bisa menjadi market maker yang menggerakkan harga saham di pasar sekunder.

Baca Juga: ModalSaham menawarkan investasi saham berbasis crowdfunding

Meski demikian, Reza belum bisa membeberkan secara rinci rencana tersebut, termasuk nama-nama manajer investasi yang dimaksud.

“Untuk langkah awal, kami tetapkan dulu kewajiban buyback bagi masing-masing mitra,” katanya.

Secara umum, Reza berharap seluruh proses perizinan dari OJK untuk operasional ModalSaham diharapkan bisa selesai pada Oktober nanti. Alhasil, proses penggalangan dana dari investor termasuk pengoperasian pasar sekunder sudah bisa dilakukan.

Ia juga menyebut, di akhir tahun nanti pihaknya menargetkan mampu mengumpulkan dana dari investor untuk ke perusahaan mitra sebesar Rp 20 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×