kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menjaga suplai, serapan pemerintah Rp 20 triliun pada lelang SUN dinilai tepat


Selasa, 12 Mei 2020 / 19:09 WIB
Menjaga suplai, serapan pemerintah Rp 20 triliun pada lelang SUN dinilai tepat
ILUSTRASI. Penawaran masuk pada lelang SUN mencapai Rp 73,75 triliun pada hari ini.


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Keputusan pemerintah untuk menyerap hasil lelang Surat Utang Negara (SUN) Selasa (12/5) sebanyak Rp 20 triliun dinilai tepat. Direktoral Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (DJPPR) mengumpulkan total penawaran lelang SUN sebanyak Rp 73,75 triliun hari ini.

Sekadar mengingatkan, penawaran SUN menyentuh rekor tertingginya yakni Rp 127,12 triliun pada lelang 18 Februari 2020.

Pada lelang kali ini, pemerintah menerbitkan tujuh seri dengan target indikatif Rp 20 triliun dan maksimal mencapai Rp 40 triliun. Adapun tujuan lelang yakni untuk pelaksanaan kebijakan keuangan negara untuk penanganan pandemi Covid-19.

Baca Juga: Kurs rupiah stabil, lelang SUN Selasa (12/5) ramai peminat

Director & Chief Investment Officer Fixed Income Manulife Aset Manajemen Ezra Nazula mengatakan, langkah pemerintah meningkatkan target lelang ke level Rp 20 triliun bertujuan untuk memenuhi target defisit anggarannya yang naik ke 5,07%.

"Diserap Rp 20 triliun sesuai target, menurut saya pertimbangan yang tepat karena telah mencapai target sekalian juga dapat menjaga kestabilan pasar dengan tidak membanjiri pasar dengan supply berlebih," kata Ezra kepada Kontan, Selasa (12/5).

Apalagi, Ezra mengingatkan bahwa sebelumnya pemerintah telah melakukan private placement. Selain itu, dia juga mengakui bahwa jumlah penawaran yang masuk pada lelang kali ini meningkat tajam dibanding sebelumnya karena beberapa faktor.

Baca Juga: Penawaran Rp 73 triliun, pemerintah hanya menyerap Rp 20 triliun pada lelang SUN

Pertama, didukung dengan adanya risk on global seiring dengan rencana beberapa negara untuk mulai membuka kembali aktivitas perekonomian. Kedua, Ezra mengungkapkan bahwa imbal hasil obligasi Indonesia saat ini cukup menarik, tercermin dari angka inflasi dan makro Indonesia.

Alhasil, kondisi tersebut berhasil membuat investor asing kembali melirik obligasi Tanah Air setelah sempat mereda oleh aksi jual. Faktor ketiga yakni stabilnya nilai tukar rupiah di bawah Rp 15.000 per dolar AS. "Selama sentimen-sentimen di atas berlanjut positif maka kami perkirakan pasar obligasi dapat terjaga dan kondusif," kata dia.

Dia berharap, pasar pasar obligasi dapat terjaga dan kondusif dan penawaran yang masuk lelang terus menguat. Ezra memperkirakan imbal hasil obligasi Indonesia untuk tenor 10 tahun dapat turun di bawah 7% akhir 2020 dengan dukungan sentimen-sentimen positif di atas.

Baca Juga: Analis: Lelang SUN seri tenor 5-10 tahun diproyeksikan paling diburu

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet

[X]
×