kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45929,31   1,67   0.18%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menimbang prospek Ace Hardware (ACES) di tengah lemahnya sektor emiten ritel


Selasa, 11 Februari 2020 / 17:10 WIB
Menimbang prospek Ace Hardware (ACES) di tengah lemahnya sektor emiten ritel
ILUSTRASI. Suasana gerai Ace Hardware, Pamulang, Tangerang Selatan, Senin (30/9). Sektor ritel tertekan, Ace Hardware (ACES) masih positif.


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Awan mendung tengah menyelimuti sektor emiten ritel. Mulai dari pemangkasan subsidi bahan bakar, kenaikan tarif listrik 900-VA dan iuran BPJS Kesehatan, hingga menipisnya promo dompet digital membayangi kinerja emiten ritel pada tahun ini.

Meski banyak sentimen negatif yang bisa menghambat kinerja emiten ritel, PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) dinilai tidak akan terpengaruh dengan kondisi ini. Hal ini diungkapkan oleh analis Ciptadana Sekuritas Robert Sebastian. Menurut dia, ACES masih punya peluang untuk mencatatkan kinerja positif.

“Dari kondisi di atas, yang paling terkena dampaknya adalah emiten low end retailers. Sementara untuk emiten ritel yang memiliki middle up segment seperti ACES saya perkirakan masih punya prospek yang baik di tahun ini,” kata Robert kepada Kontan.co.id, Selasa (11/2).

Baca Juga: Empat saham jadi penghuni baru indeks IDX30, ACES paling menarik

Lebih lanjut, Robert menjelaskan kelompok menengah ke atas dari segi pengeluaran dinilai masih cukup bagus. Sebab kelompok ini tidak terkena dampak langsung sehingga masih punya uang lebih untuk dibelanjakan sekaligus menjaga margin penjualan emiten ritel seperti ACES.

Sementara analis Mirrae Asset Sekuritas Christine Natasya dalam risetnya pada 4 Februari 2020 menuliskan, ACES memang tidak terlalu terpengaruh oleh berbagai sentimen negatif pada sektor ritel. Hanya saja dia menyebut sejauh ini belum ada katalis positif yang bisa mendongkrak kinerja ACES.

Dalam catatan Christine, pendapatan ACES pada Desember 2019 mencapai Rp 879 miliar yang membuat akumulasi pendapatan ACES pada kuartal IV-2019 mencapai Rp 2,1 triliun. Angka tersebut tumbuh 3% secara year on year (yoy) dan tumbuh 6,3% secara quarter on quarter (qoq).

Baca Juga: IHSG longsor, saham emiten kecil dan menengah bisa jadi alternatif

“Sementara kalau dilihat dari single-digit same-store sales growth (SSSG) pada Januari kemarin, hanya tumbuh satu digit, ini karena high base effect pada 2018. Oleh karena itu sejauh ini kami belum melihat ada katalis positif,” terang Christine.

Christine menjelaskan, high base effect yang terjadi merupakan imbas dari gencarnya ekspansi pembukaan gerai baru yang menghasilkan naiknya permintaan terhadap produk ACES. Hal ini bisa dilihat dari SSSG pada Desember 2019 yang hanya sebesar 1,1%. Berbeda jauh jika dibandingkan pada SSSG Desember 2018 yang mencapai 19%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet

[X]
×