kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,53   -6,82   -0.73%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menakar dampak status waspada stabilitas sistem keuangan pada emiten sektor keuangan


Kamis, 14 Mei 2020 / 07:36 WIB
Menakar dampak status waspada stabilitas sistem keuangan pada emiten sektor keuangan
ILUSTRASI. Asing masih melakukan net sell pada saham emiten sektor keuangan


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Komite Stabilitas Sektor Keuangan (KSSK) menyatakan status stabilitas sistem keuangan pada kuartal I-2020 menjadi waspada akibat dari penyebaran virus corona atau Covid-19.

Salah satu dampak dari penyebaran Covid-19 terlihat dari aliran modal asing yang terus keluar dari pasar modal Indonesia. Sepanjang tahun ini, investor asing melakukan aksi jual hingga Rp 22,90 triliun.

Pada perdagangan Rabu (13/5), investor asing masih melanjutkan aksi jual dari bursa saham Indonesia. Di mana, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) menjadi saham yang paling banyak dilepas asing. 

Baca Juga: Simak rekomendasi teknikal BSDE, TLKM, dan ADRO untuk Kamis (14/5)

Pada perdagangan kemarin, volume perdagangan saham BBRI sebanyak 338,59 miliar dengan nilai Rp 835,73 miliar. Alhasil, saham perbankan pelat merah ini pun ditutup turun 0,80% ke Rp 2.470 per saham.

Asing juga tercatat melakukan net sell pada saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA). Saham perbankan swasta terbesar di Indonesia ini diperdagangkan sebanyak 18,99 miliar dengan nilai Rp 485,85 miliar. Akhirnya, saham anggota indeks Kompas100 ini, ditutup melemah 2,11% ke Rp 25.550 per saham.

Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana mengatakan, status stabilitas keuangan yang menjadi waspada memang menjadi salah satu faktor yang membebani indeks sektor keuangan.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×