kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Medco siapkan belanja modal US$ 882 juta


Sabtu, 26 Mei 2018 / 09:45 WIB
 Medco siapkan belanja modal US$ 882 juta


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) menyiapkan rencana bisnis jangka panjang. Perusahaan ini menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) US$ 882 juta hingga 2019 mendatang.

Dana capex tersebut akan digunakan untuk mendanai segmen eksplorasi dan produksi migas (E&P), sekitar US$ 540 juta. Lalu segmen pembangkit listrik mendapat dana US$ 342 juta.

Medco menyiapkan capex US$ 300 juta di segmen E&P tahun ini. "Sebesar US$ 240 juta untuk 2019," tulis manajemen dalam data perusahaan yang diperoleh Kontan.co.id Jumat (25/5).

Dana akan difokuskan untuk penyelesaian fasilitas produksi di Blok A, Aceh. Targetnya blok tersebut bisa segera beroperasi akhir bulan ini.

Sebagian capex juga akan dialokasikan untuk pengembangan blok gas Senoro Fase II. Pengembangan tersebut bakal dimulai pada kuartal empat tahun ini, atau paling lambat kuartal I 2019.

Pada segmen pembangkit, capex bakal dioptimalkan oleh PT Medco Power Indonesia. Anak usaha MEDC fokus di proyek pembangkit tenaga gas bumi Sarulla, Riau, dengan kapasitas 275 megawatt (MW) dan pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) Ijen 110 MW. Alokasi dananya untuk tahun ini dan tahun depan masing-masing US$ 154 juta dan US$ 188 juta.

Penyerapannya hingga kuartal I sekitar US$ 60 juta. Sebagian besar pendanaan capex berasal dari kas internal. Sisanya berasal dari pendanaan eksternal.

MEDC berencana menggelar private placement lebih dari Rp 2 triliun. Medco Power juga sedang memproses penerbitan surat utang sekitar Rp 1 triliun.

Analis OCBC Sekuritas Inav Haria Chandra bearish dengan prospek MEDC. Pembangkit listrik panas bumi Sarulla bakal menjadi salah satu katalis jangka panjang.

Pembangkit listrik panas bumi memberikan internal rate return (IRR) lebih baik, sekitar 16%-18%. Sedang IRR pembangkit tenaga gas hanya 11%–13%.

Tapi, Sarulla belum lama beroperasi. Sehingga, masih banyak cost yang perlu dikeluarkan. "Kami masih mempertahankan rekomendasi buy," tulis Inav dalam riset 11 Mei. Tapi target harganya diturunkan menjadi Rp 1.600 per saham. Kemarin, saham MEDC turun 15 poin ke level Rp 1.170 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×