kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Medco Energi (MEDC) bidik kenaikan produksi tahun 2020, apa rekomendasi analis?


Kamis, 19 Desember 2019 / 20:53 WIB
Medco Energi (MEDC) bidik kenaikan produksi tahun 2020, apa rekomendasi analis?
ILUSTRASI. Pekerja melakukan perawatan kilang di Medco Energi, Jakarta (26/8).


Reporter: Irene Sugiharti | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten minyak dan gas PT Medco Energi International Tbk (MEDC) tahun depan siap tingkatkan produksi minyak. Dipercaya pada tahun depan permintaan akan minyak akan meningkat.

Setelah akuisisi Ophir, kali ini MEDC siap perbanyak produksi minyak dan gas menjadi 110 ribu barel setara minyak per hari (bopd). Target ini tidak berbeda dengan target produksi minyak dan gas MEDC pasca akuisisi Ophir energi pertengahan lalu.

Akuisisi Ophir sendiri menurut Analis Henan Putihrai Sekuritas, Liza Camelia Suryanata dilakukan guna menjadikan MEDC sebagai perusahan migas terkemuka di regional Asia. Dengan akusisi 100% yang dilakukan atas Ophir, Ophir mampu meningkatkan kinerja perusahaan di tahun 2019 sebanyak 2019.

“Akuisisi Ophir diharapkan mampu meningkatkan kinerja produksi perusahaan pada 2019 sebesar 29%. Sebagai perbandinga, sepanjang semester I 2019, produksi migas Medco mencapai 96 ribu BOPD dengan Target 100 ribu BOPD. Sedangkan produksi migas Ophir mencapai 120 ribu BOPD dari Target 110 ribu BOPD,” papar Liza.

Baca Juga: Produksi Medco Bakal Naik, Ini Rekomendasi Analis untuk Saham MEDC premium

Analis Jasa Capital Utama Sekuritas Chris Apriliony sebut langkah MEDC tingkatkan produksi minyak akan berdampak positif terhadap bisnis MEDC kedepan mesikpun saat ini pasar komoditas rentan terpapar sentiment global dan pasar yang cenderung fluktuatif.

“Iya, tentu akan memberikan efek positif. Terlebih lagi dengan IPOnya Aramco membuat harga minyak menguat hingga ke US$60 sehingga akan berdampak pada pendapatan perseroan ke depannya,” tutur Chris yang dihubungi Kontan, Kamis (19/12).

Chris juga sebut harga minyak saat ini relative menguat salah satunya didorong oleh adanya peningkatan permintaan.

“Harga Crude Oil diperkirakan memulai Uptrend nya sampai level USD64.3 / barrel sebagai Target dari break out pola Parallel Channel, asal harga mampu bertahan diatas USD60.4 / barrel sebagai support terdekat. Tampaknya hasil kesepakatan negara-negara OPEC + Russia yang memutuskan untuk mengurangi produksi mampu mengerek harga minyak naik setidaknya untuk kembali menguji Resistance level Previous High di sekitar USD 63.4 / barrel; di tengah iklim musim dingin yang turut mendukung peningkatan demand,” jelas Liza yang dihubungi Kontan.

Baca Juga: Medco Energi (MEDC) bidik kenaikan produksi tahun 2020, apa rekomendasi analis?




TERBARU

[X]
×