kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45928,33   6,87   0.75%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mayoritas laba emiten Grup Astra menurun, berikut lini bisnis yang tertekan


Kamis, 31 Oktober 2019 / 22:41 WIB
Mayoritas laba emiten Grup Astra menurun, berikut lini bisnis yang tertekan
ILUSTRASI. Logo PT Astra International Tbk ASII di puncak gedung Menara Astra, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta. Hingga September 2019, laba bersih mayoritas emiten Grup Astra turun yakni AALI, ASGR, ASII, dan UNTR. KONTAN/Daniel Prabowo


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hingga September 2019, mayoritas emiten Grup Astra mencatatkan penurunan laba bersih. Mereka adalah PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI, anggota indeks Kompas100), PT Astra Graphia Tbk (ASGR), PT Astra International Tbk (ASII, anggota indeks Kompas100), dan PT United Tractors Tbk (UNTR, anggota indeks Kompas100).

Laba bersih AALI turun paling dalam, yakni 90,11% secara year on year (yoy) menjadi Rp 111,18 miliar. Disusul oleh ASGR yang turun 27,69% yoy ke Rp 99,96 miliar, ASII 7,06% yoy ke Rp 15,87 triliun, dan UNTR 4,77% yoy ke Rp 8,64 triliun.

Baca Juga: Pendapatan Alam Sutera (ASRI) menyusut 38,75% pada kuartal III 2019

Presiden Direktur ASII Prijono Sugiarto mengatakan, penurunan laba bersih AALI disebabkan oleh harga rata-rata minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) yang melemah 16% menjadi Rp 6.449/kg. Padahal, volume penjualan CPO AALI beserta produk turunannya meningkat 10% menjadi 1,7 juta ton.

Kemudian, ASGR mencatatkan penurunan laba bersih karena adanya penurunan marjin laba operasional, meskipun pendapatan dari bisnis solusi dokumen dan bisnis solusi layanan perkantoran meningkat. 

Sementara itu, laba bersih UNTR juga berkurang karena adanya penurunan penjualan alat berat yang didorong turunnya harga batu bara dan laba bersih bisnis kontraktor umum yang lebih rendah. 

"Adanya peningkatan biaya keuangan dan efek dari translasi mata uang asing juga membuat laba bersih menurun," kata Prijono dalam keterangan tertulisnya, Kamis (31/10). 

Baca Juga: Laba bersih Pakuwon Jati (PWON) tumbuh 20,78% pada kuartal III 2019

Penurunan laba bersih juga terjadi pada divisi otomotif grup yang disebabkan oleh penurunan volume penjualan mobil, meningkatnya biaya-biaya produksi, serta adanya efek dari translasi nilai tukar mata uang asing. 

Sebagai informasi, penjualan mobil Astra turun 7% menjadi 396.000 unit, sedangkan  sepeda motor Astra Honda meningkat 5% menjadi 3,7 juta unit.

Meskipun begtiu, laba bersih dua emiten Grup Astra lainnya, yaitu PT Bank Permata Tbk (BNLI, anggota indeks Kompas100) dan PT Astra Autoparts Tbk (AUTO) tercatat masih meningkat. Laba bersih BNLI naik 121,11% yoy menjadi Rp 1,09 triliun dan AUTO naik 17,73% yoy ke Rp 514,17 miliar.




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet

[X]
×