kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mandiri Sekuritas sebut permintaan domestik dorong pertumbuhan ekonomi


Selasa, 03 Desember 2019 / 22:33 WIB
Mandiri Sekuritas sebut permintaan domestik dorong pertumbuhan ekonomi
ILUSTRASI. (Ki-ka) SEVP Mandiri Sekuritas Dannif Danusaputro, Direktur Mandiri Sekuritas


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Mandiri Sekuritas optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia stabil pada kisaran 5,14% di tahun 2020. Pertumbuhan tersebut diproyeksikan akan didorong oleh tingginya permintaan domestik.

Leo Putra Rinaldy, Chief Economist Mandiri Sekuritas mengatakan proyeksi pertumbuhan ekonomi di tahun 2020 akan stabil pada kisaran 5,14%, dengan permintaan domestik, terutama investasi, yang akan menjadi pendorong utamanya.

Baca Juga: Sempat mencapai rekor, kepemilikan asing di SBN turun, apa kata analis?

Selain itu, dampak kebijakan penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) di semester-II tahun 2019 serta regulasi fiskal yang berorientasi pada kemudahan investasi akan menjadi faktor pendukung yang mendorong pertumbuhan investasi Indonesia di tahun mendatang.

Meskipun terdapat potensi dampak dari sejumlah penyesuaian harga barang atau jasa yang diatur pemerintah, Leo bilang tingkat inflasi diperkirakan akan tetap stabil di bawah 4% di tahun 2020.

Sementara itu, performa rupiah hingga November 2019 relatif stabil bahkan sempat menguat hampir 3%, menjadikan rupiah sebagai mata uang yang kinerjanya lebih baik dibandingkan antara negara-negara berkembang lainnya.

Baca Juga: Saham-saham yang diobral asing ini menarik dikoleksi, berikut rinciannya

“Kami percaya performa tahun 2020, Rupiah diproyeksikan akan mencatatkan performa yang stabil seperti tahun ini. Lebih lanjut, Rupiah yang stabil merupakan refleksi dari kondisi ekonomi yang solid dan dalam konteks relatif lebih baik dibandingkan negara-negara berkembang lainnya,” papar Leo dalam siaran pers, Selasa (3/12).

Ia menambahkan kondisi makro yang cenderung membaik mampu mendorong masuknya investasi, termasuk investasi asing ke Indonesia kedepannya.

Sementara itu, solusi jebakan pendapatan menengah menjadi salah satu tantangan terbesar pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa depan adalah jebakan pendapatan menengah atau middle income trap.

Menurut Leo, pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dan berkelanjutan adalah kunci untuk menghindari middle income trap di Indonesia.

Baca Juga: Prediksi Kurs Rupiah: Masih Sulit Menguat

Guna mencapai kondisi tersebut dapat dilakukan dengan memberdayakan prioritas investasi domestik dan asing pada sejumlah sektor strategis, seperti pengembangan sumber daya manusia, pengembangan sektor hilir yang berbasis komoditas, dan revitalisasi sektor manufaktur terutama yang berbasis ekspor sehingga middle income trap dapat dihindari di tahun 2045 nanti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×