kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mandiri Manajemen Investasi siap luncurkan KIK Dinfra dan KIK EBA Syariah pada 2021


Kamis, 21 Januari 2021 / 10:41 WIB
Mandiri Manajemen Investasi siap luncurkan KIK Dinfra dan KIK EBA Syariah pada 2021
ILUSTRASI. Peluncuran KIK DINFRA Jasa Marga dan Mandiri Manajemen Investasi


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menjalani 2021, Mandiri Manajemen Investasi (MMI) telah menyiapkan berbagai rencana peluncuran produk reksadana baru. MMI tidak hanya menyiapkan reksadana terbuka, namun juga beberapa produk investasi alternatif.

Direktur MMI Endang Astharanti mengatakan, prospek kinerja industri reksadana pada tahun ini akan kembali positif. Hal ini tidak terlepas dari adanya perbaikan ekonomi Indonesia maupun global, serta likuiditas global yang berlimpah. Oleh karena itu, Endang menyatakan MMI sudah menyiapkan beberapa produk reksadana anyar pada tahun ini.

“Tahun ini MMI rencananya akan meluncurkan beberapa produk baru, antara lain mulai dari reksadana terproteksi untuk menggantikan produk yang mature. Lalu juga ada reksadana saham dan pasar uang. Selain itu, kami ada produk alternative investment, MMI berencana mengembangkan  KIK Dinfra dan KIK EBA Syariah,” kata Endang kepada Kontan.co.id, kemarin.

Sementara dari sisi investor, Endang mengamati bahwa minat investor akhir-akhir ini untuk masuk ke pasar modal sangat tinggi, terutama investor ritel. Hal ini terlihat dari meningkatnya jumlah investor dan transaksi di pasar modal yang tinggi.

Baca Juga: Mandiri Manajemen Investasi jadi MI dengan AUM terbesar per Desember 2020

Begitupun minat investor yang masuk ke reksadana, menurutnya juga sama tingginya. Apalagi, dengan tren suku bunga rendah dan momentum prospek pasar modal yang positif, Endang meyakini reksadana akan memberikan alternatif menarik bagi investor untuk berinvestasi.

“Reksadana berbasis fixed income dan saham akan memberikan alternatif atau pilihan menarik bagi investor yang mencari potensi return lebih tinggi,” imbuh Endang.

Dengan 2021 jadi tahun yang diproyeksikan akan menjadi tahun perbaikan di pasar, Endang menilai ada potensi dana kelolaan akan dapat tumbuh lebih baik lagi di tahun ini. MMI sendiri menargetkan dana kelolaan di akhir tahun 2021 bisa tumbuh di atas 15%.

Asal tahu saja, MMI tercatat menjadi MI dengan dana kelolaan terbesar se-Indonesia pada 2020 silam. Sepanjang tahun kemarin, MMI berhasil catatkan pertumbuhan dana kelolaan sebesar 7,3% menjadi Rp 52,69 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×