kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Lima saham di LQ45 ini penurunannya paling tipis, apa rekomendasi analis?


Selasa, 31 Maret 2020 / 15:22 WIB
Lima saham di LQ45 ini penurunannya paling tipis, apa rekomendasi analis?
ILUSTRASI. Pekerja melintas di depan layar yang menampilkan pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (26/3/2020). Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memutuskan untuk mempersingkat jam perdagangan di Bursa Efek dan Sistem Penyelenggara Pasar Alternar


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Di tengah penurunan IHSG yang cukup dalam sejak awal tahun, beberapa saham di LQ45 cenderung mampu menahan laju penurunan yang signifikan.

Lima saham dengan penurunan paling tipis antara lain PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) yang turun sekitar 6,73% year to date (ytd) ke level Rp 10.350 pada pukul 14.54 WIB. Kemudian PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) yang turun 13,38% ytd ke level Rp 1.295 pada pukul 14.38 WIB.

Baca Juga: Bursa regional menghijau, IHSG naik 1,70% di perdagangan sesi pertama

Disusul oleh PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang turun 17,05% ytd ke level Rp 27.725 pada pukul 14.55 WIB, PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) yang turun 19,56% ytd ke level Rp 6.375 pada pukul 14.37 WIB dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) yang turun 19,65% ytd level Rp 3.190 pada pukul 14.56.

Analis Jasa Utama Capital Sekuritas Chris Apriliony mengatakan saham-saham yang cenderung bisa menahan laju penurunan yang lebih dalam tersebut mayoritas diisi oleh sektor barang konsumer.

Baca Juga: IHSG ditutup melemah 2,88% ke 4.414 pada akhir perdagangan hari ini

"Karena sektor konsumer cenderung akan bertahan di situasi apa pun," kata Chris kepada Kontan, Selasa (31/3).

Dalam situasi saat ini, tambah Chris, industri ini akan mengalami tantangan dari segi turunnya daya beli masyarakat, terhambatnya bahan baku dan operasional pabrik akibat kebijakan work from home.




TERBARU

[X]
×