kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Lelang SUN, investor akan minta yield tinggi


Jumat, 10 Maret 2017 / 15:29 WIB
Lelang SUN, investor akan minta yield tinggi


Reporter: Maggie Quesada Sukiwan | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Pemerintah berencana menjajakan lima seri surat utang negara (SUN) pada lelang Selasa (14/3).

Situs Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan merinci lima seri yang akan ditawarkan pada lelang SUN pekan depan. Pertama, SPN03170615 dengan imbalan diskonto yang akan jatuh tempo pada 15 Juni 2017.

Kedua, SPN12180301 dengan imbalan diskonto yang tenggat waktunya 1 Maret 2018. Ketiga, FR0061 dengan kupon 7% yang bakal kedaluwarsa pada 15 Mei 2022.

Keempat, FR0074 dengan kupon 7,5% yang tenggat waktunya 15 Agustus 2032. Serta FR0072 dengan kupon 8,25% yang akan jatuh tempo pada 15 Mei 2036.

Pemerintah mematok target indikatif Rp 15 triliun dengan target maksimal Rp 22,5 triliun. Dana hasil lelang ditujukan untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2017. Jika tak ada aral melintang, setelmen dihelat pada 16 Maret 2017.

Analis Indonesia Bond Pricing Agency Robby Rushandie memprediksi, lelang pekan depan berpeluang membukukan penawaran sekitar Rp 15 triliun hingga Rp 20 triliun. Nominal tersebut lebih rendah dari pencapaian lelang SUN sebelumnya.

Sebagai gambaran, pada lelang SUN sebelumnya, 28 Februari 2017, pemerintah menyerap dana Rp 16,35 triliun dari total penawaran Rp 35,25 triliun.

Maklum, kata Robby, pasar surat utang Indonesia berpotensi terkoreksi pekan depan. Biang keladinya, penyelenggaran Rapat Dewan Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat (AS) pada 14 Maret 2017-15 Maret 2017. Pelaku pasar berspekulasi Bank Sentral AS akan menaikkan suku bunga acuan dalam pertemuan tersebut. "Pasar diperkirakan lebih antisipatif," paparnya.

Sehingga, investor besar peluang masih akan memburu SUN seri tenor pendek, semisal seri Surat Perbendaharaan Negara (SPN) maupun FR0061. Tujuannya, untuk meminimalisir risiko dan volatilitas. Maklum, SUN tenor panjang biasanya akan terkoreksi lebih dalam jika pasar bergejolak.

"Karena investor sudah berekspektasi suku bunga AS pasti naik, maka yield yang diminta pada lelang akan cenderung lebih tinggi," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×