kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Laba bersih Astra International (ASII) turun 25,56% pada tahun 2020


Jumat, 26 Februari 2021 / 07:15 WIB
Laba bersih Astra International (ASII) turun 25,56% pada tahun 2020


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Astra International Tbk (ASII) mencetak penurunan tajam pada sisi pendapatan dan laba bersih tahun lalu. Emiten holding otomotif, alat berat dan pertambangan, perkebunan, serta jasa keuangan ini mencatat laba bersih Rp 16,16 triliun pada tahun lalu.

Laba bersih ASII turun 25,56% dari 1tahun 2019 sebesar Rp 21,71 triliun. Penurunan laba terutama disebabkan oleh pendapatan yang tergerus.

Berdasarkan laporan keuangan tahunan yang dipublikasi Kamis (25/2), ASII mengantongi pendapatan sebesar Rp 175,05 triliun atau menyusut 26,19% dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 237,17 triliun.

Seiring dengan itu, beban pokok pendapatan emiten ini juga turun 26,98% menjadi Rp 136,49 triliun, padahal pada tahun 2019 beban pokok pendapatan ASII mencapai Rp 186,93 triliun. Laba bruto Astra International sepanjang tahun lalu tercatat Rp 38,56 triliun atau turun 23,25% dari tahun 2019 yang mencapai Rp 50,24 triliun.

Selanjutnya, di pos beban penjualan Astra meningkat menjadi Rp 11,76 triliun padahal pada periode tahun sebelumnya hanya Rp 9,96 triliun. Di lain sisi, ASII juga memperoleh keuntungan dari penjualan investasi pada PT Bank Permata Tbk (BNLI) sebesar Rp 5,88 triliun.

Baca Juga: Wall Street melemah, investor beralih dari saham ke obligasi saat yield naik

Djony Bunarto Tjondro, Presiden Direktur mengungkapkan, pada tahun lalu penjualan mobil menurun 50% dengan pangsa pasar sedikit menurun, sementara penjualan sepeda motor menurun 41% dengan pangsa pasar yang meningkat.

Djony menambahkan, pendapatan dan laba bersih grup Astra (Grup) pada tahun 2020 menurun akibat dampak dari pandemi Covid-19 dan upaya penanggulangannya. Dia menambahkan, grup terus beroperasi di tengah kondisi yang menantang, dan masih terdapat ketidakpastian mengenai kapan pandemi akan berakhir.

“Kami memperkirakan kondisi ini akan berlangsung selama beberapa waktu dan masih terlalu dini untuk memprediksi dampak pandemi terhadap kinerja Grup pada tahun 2021,” kata dia dalam rilis, Kamis (25/2).

Baca Juga: Begini proyeksi IHSG untuk perdagangan Jumat (26/2)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×