Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren positif rupiah belum berhenti. Pada Kamis (9/7), rupiah kembali berhasil ditutup menguat, menggenapi penguatan tiga hari berturut-turut sebelumnya. Merujuk Bloomberg, rupiah di pasar spot ditutup di level Rp 14.395 per dolar Amerika Serikat (AS).
Dengan demikian, rupiah menguat tipis 0,10% dibanding penutupan sebelumnya, Rabu (8/7) yang berada di level Rp 14.410 per dolar AS.
Sementara di kurs tengah Bank Indonesia (BI) rupiah juga menguat. Mata uang Garuda ini ditutup di level Rp 14.446 per dolar AS atau menguat 0,10%.
Baca Juga: BI siap gerak cepat untuk pulihkan ekonomi Indonesia
Presiden Komisioner HFX International Berjangka Sutopo Widodo mengatakan pergerakan rupiah amat bergantung dengan sentimen risk-on dan risk-off. Pandemi virus corona dinilai Sutopo menjadi sentimen dua sisi yang bisa tarik-menarik pergerakan rupiah.
“Rentang rupiah saat ini cukup fluktuatif karena besarnya peluang spekulasi yang dilakukan investor. Namun sikap pemerintah Indonesia dalam mengeluarkan kebijakan untuk meredam dampak virus corona belakangan ini memberi momentum positif terhadap persepsi para pelaku pasar,” ujar Sutopo kepada Kontan.co.id, Kamis (9/7).
Oleh sebab itu, karena masih minimnya sentimen lain seperti data ekonomi dalam waktu dekat, Sutopo melihat rupiah akan bergerak fluktuatif pada perdagangan besok, Jumat (10/7). Jelang akhir pekan tersebut, Sutopo melihat pergerakan rupiah masih akan dipengaruhi oleh pandemi virus corona baik dari dalam negeri atau global.
Baca Juga: Penambahan nilai target lelang dinilai belum berisiko timbulkan crowding out
Sutopo menghitung rupiah pada Jumat akan diperdagangkan di antara rentang Rp 14.365 per dolar AS-Rp 14.500 per dolar AS. Dia menilai rupiah cenderung punya potensi menguji ulang level psikologis Rp 14.500 per dolar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
