kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kongsi EMTK-Alibaba berefek jangka panjang


Sabtu, 15 April 2017 / 09:59 WIB
Kongsi EMTK-Alibaba berefek jangka panjang


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) memperbesar segmen bisnis transaksi online. Pemilik stasiun televisi SCTV dan Indosiar itu baru saja menjalin kerja sama strategis dengan API Hongkong Investment Limited (API) yang merupakan entitas usaha Alibaba Group.

Isi kerja sama ini berupa rencana EMTK melalui cucu usahanya, PT Elang Andalan Nusantara (EAN), menjalankan platform mobile untuk pembayaran dan layanan transaksi lainnya, serta mengerek aksesibilitas jasa keuangan digital di Indonesia.

Analis First Asia Capital David Sutyanto menilai, rencana ini merupakan strategi EMTK mengakselerasi kinerja sejumlah segmen yang masih kurang optimal, tapi sejatinya memiliki potensi pasar yang besar. Salah satunya, segmen layanan Blackberry Messenger (BBM)

EMTK sudah mengambilalih pengelolaan layanan ini sejak pertengahan tahun lalu. Dulu, BBM sangat populer sebelum kehadiran aplikasi chat online lainnya, seperti WhatsApp.

Meski sudah tergerus, masih ada pengguna setia BBM, sekitar 63 juta pengguna aktif bulanan di Indonesia. Nah, platform pembayaran online dengan Alibaba Group itu akan disematkan ke sistem BBM. "Karena potensi transaksi online besar, seiring pertumbuhan e-commerce," kata David, Kamis (13/4).

Belum genap setahun, kontribusi layanan BBM sudah lumayan. Di 2016, EMTK meraih pendapatan Rp 315,74 miliar dari segmen usaha BBM. Jumlah ini setara 4,3% dari pendapatan konsolidasi EMTK senilai Rp 7,37 triliun.

Di saat yang sama, dari 262 juta penduduk Indonesia, 132,7 juta di antaranya adalah pengguna internet. Sementara nilai pasar e-commerce Indonesia pada 2025 diprediksi mencapai US$ 46 miliar.

David menilai, EMTK tak serta merta memperoleh profit dari strategi tersebut. Investasi untuk mendirikan platform itu mungkin tidak seberapa mahal. "Tapi, nanti berat di promosi, karena itu semua cost," imbuh dia.

Dus, ia memprediksi EMTK baru menikmati profit dari strategi ini dalam jangka panjang. Saat ini, EMTK masih ditopang PT Surya Citra Media Tbk (SCMA). David menilai saham SCMA lebih menarik daripada EMTK. Selain lebih likuid dibanding EMTK, fokus bisnis SCMA juga menambah kilaunya.

"Sama seperti Salim Group, ICBP malah lebih menarik ketimbang INDF, karena holding biasanya tumbuh lebih lambat ketimbang anak usahanya," jelas David.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×