kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kinerja tersokong kenaikan harga batubara, beli saham Indo Tambangraya


Rabu, 04 Juli 2018 / 22:17 WIB
Kinerja tersokong kenaikan harga batubara, beli saham Indo Tambangraya
ILUSTRASI. PT Indo Tambangraya Megah Tbk ITMG


Reporter: Dimas Andi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) dinilai para analis masih berpotensi meningkat hingga akhir tahun ini berkat sokongan tren kenaikan harga batubara dunia.

Analis NH Korindo Sekuritas, Yuni menyebut, ITMG sebenarnya sempat mengalami periode yang kurang mengenakkan di awal tahun. Ini disebabkan oleh gangguan cuaca di musim hujan yang membuat kegiatan tambang perusahaan terhambat. Alhasil, volume penjualan batubara ITMG turun 18,5% menjadi 4,4 juta ton pada kuartal pertama lalu.

Beruntung, tingginya harga batubara dunia saat ini mampu menutupi titik lemah yang dimiliki oleh ITMG. Lonjakan harga batubara dunia membuat average selling price (ASP) batubara ITMG meningkat menjadi US$ 83,6 per ton di kuartal I-2018. Angka ini lebih tinggi ketimbang ASP batubara ITMG di kuartal I-2017 yang hanya mencapai US$ 67,5 per ton.

Berkat ASP yang meningkat, ITMG memperoleh keuntungan penjualan batubara yang signifikan. Hal itu akhirnya berdampak positif pada kinerja keuangan ITMG triwulan pertama tahun 2018 yang mana pendapatan perusahaan naik 3% (yoy) menjadi US$ 378,2 juta, sedangkan laba bersihnya naik 2% (yoy) menjadi US$ 58,1 juta.

“Kami memperkirakan ITMG mampu mempertahankan ASP hingga US$ 80 per ton hingga akhir tahun di tengah harga batubara yang tinggi,” terang Yuni dalam riset 22 Mei.

Analis Kresna Sekuritas, Robertus Yanuar Hardy mengatakan, gangguan cuaca hanya berlangsung pada kuartal pertama saja. Makanya, ia yakin kinerja keuangan ITMG akan meningkat pada kuartal-kuartal berikutnya seiring dengan bertambahnya volume produksi dan penjualan batubara.

ITMG juga mendapat suntikan tambahan dari lini bisnis bahan bakar minyak berkat akuisisi terhadap PT Gas Emas yang dilakukan pada tahun lalu. Di kuartal I-2018 lalu, lini bisnis ini mampu menyumbang US$ 10,3 juta atau 3% dari total pendapatan ITMG.

Kendati masih tergolong kecil, prospek bisnis bahan bakar minyak yang dijalani oleh ITMG dinilai positif di saat harga minyak dunia juga dalam tren bullish. “Kepemilikan PT Gas Emas juga menjamin efisiensi biaya penggunaan bahan bakar untuk kegiatan tambang maupun kegiatan operasional ITMG lainnya,” tambah Robertus kepada Kontan.co.id, Rabu (4/7).

Di samping itu, ITMG juga berpeluang memperoleh keuntungan jangka panjang lewat rencana ekspansi bisnisnya pada tahun ini ke sejumlah negara, seperti Vietnam, India, Bangladesh, hingga Uni Emirat Arab.

Robertus pun memproyeksikan, pendapatan ITMG akan tumbuh 12% menjadi US$ 1,90 miliar pada akhir tahun. Adapun laba bersih emiten yang tercatat di bursa sejak 2007 diperkirakan naik 16% menjadi US$ 293 juta.

Robertus merekomendasikan beli saham ITMG dengan target Rp 30.000 per saham. Senada, Yuni juga merekomendasikan beli saham ITMG dengan target Rp 32.400 per saham. Hari ini, saham ITMG ditutup menguat 4,69% ke level Rp 22.300.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×