kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kinerja reksadana saham masih rentan tertekan dalam jangka pendek


Rabu, 28 Agustus 2019 / 20:29 WIB
Kinerja reksadana saham masih rentan tertekan dalam jangka pendek
ILUSTRASI. Ilustrasi Reksadana


Reporter: Dimas Andi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejatinya, reksadana saham akan diuntungkan oleh penurunan suku bunga acuan secara jangka panjang. Akan tetapi, untuk jangka pendek, reksadana ini masih rentan terhadap tekanan.

Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana melihat, berbagai sentimen negatif masih menghantui pasar saham Indonesia, seperti perang dagang Amerika Serikat (AS)-China dan ancaman perlambatan ekonomi global.

Sentimen-sentimen tadi cukup sensitif bagi pasar saham Indonesia. Investor asing pun cenderung melakukan aksi jual. Dalam kondisi tersebut, investor asing kerap beralih ke pasar obligasi jika ingin tetap di Indonesia atau justru kembali ke pasar AS dengan memburu US Treasury.

Baca Juga: Pemangkasan suku bunga acuan menguntungkan reksadana berbasis obligasi

Terlepas dari itu, Wawan memandang, kinerja rata-rata reksadana saham masih bisa positif di akhir tahun nanti. Potensi ini terlihat karena dari 267 produk reksadana saham yang beredar menurut data Infovesta Utama, 175 produk di antaranya masih bisa mencetak kinerja di atas IHSG secara year to date (ytd) hingga Juli lalu.

“Masih banyak manajer investasi yang mampu membuat performa reksadana sahamnya melampaui indeks acuan,” jelasnya, Rabu (28/8).

Baca Juga: Per September 2019, ETF resmi dikecualikan dari pajak

Genta Wira Anjalu, Head of Investment Insight Investment Management menyampaikan, karena masih ada sejumlah risiko global, investor harus lebih selektif dalam memilih reksadana saham untuk saat ini. Dia menambahkan, pemilihan sektor yang tepat cukup krusial bagi perkembangan kinerja reksadana saham di tengah kondisi pasar seperti sekarang.

Pihaknya berupaya memaksimalkan sektor saham yang sensitif terhadap penurunan suku bunga acuan seperti perbankan, properti, dan konstruksi. “Kami juga menyukai sektor telekomunikasi seiring lalu lintas data yang tinggi dan harga paket data yang meningkat,” tambah Genta, hari ini.

Baca Juga: Tren penguatan obligasi dolar AS masih berlanjut

Direktur Bahana TCW Investment Soni Wibowo menyebut, reksadana saham tetap punya potensi kinerja yang positif apabila aset dasarnya berupa saham-saham yang tidak dipengaruhi oleh sentimen perang dagang. “Saham-saham yang berorientasi domestik dapat diandalkan untuk memacu kinerja reksadana saham,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×