kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kinerja PTPP berpotensi turun, begini rekomendasi analis


Selasa, 26 Mei 2020 / 19:42 WIB
Kinerja PTPP berpotensi turun, begini rekomendasi analis
ILUSTRASI. Desain jembatan penyeberangan orang (JPO) proyek properti apartemen Evencio di Margonda, Depok yang digarap PT PP Properti Tbk.


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Pandemi corona yang masih terus menyebar menjadi tantangan terbesar bagi PT PP (Persero) Tbk (PTPP) dalam meningkatkan kinerja keuangan. Analis memproyeksikan kinerja keuangan PTPP cenderung flat di tahun ini karena terhambatnya pengerjaan proyek dan perolehan kontrak baru.

Sepanjang tahun lalu, PTPP sudah mengalami penurunan kinerja. Tercatat pendapatan turun 1,83% menjadi Rp 24,6 triliun. Sementara, laba bersih juga turun 38,06% menjadi Rp 930,32 miliar.

Baca Juga: Emiten BUMN Ajukan Penundaan Pembayaran Utang

Perseroan mengatakan penurunan pendapatan disebabkan banyak kontrak yang baru didapatkan pada kuartal III-2019. Sehingga dampaknya belum maksimal ke kinerja keuangan untuk tahun buku 2019.

Selain itu, segmen pendapatan engineering, prcurement and contractor (EPC) menurun 27% menjadi Rp 2,9 triliun, dibandingkan tahun 2018 yang mencapai Rp 4,1 triliun.

Keterlambatan perolehan proyek baru juga menyebabkan laba bersih PTPP menurun.
Sepanjang 2019, PTPP hanya mampu memperoleh kontrak baru sebesar Rp 33 triliun dari target sebesar Rp 45 triliun.

Baca Juga: Gara-gara Covid-19, Sentul City (BKSL) hentikan sebagian kegiatan operasionalnya

Sampai dengan kuartal I-2020, PTPP baru membukukan kontrak baru sekitar Rp 5,5 triliiun. Jumlah tersebut berada di bawah target perseroan untuk tiga bulan pertama di tahun ini yang ditetapkan Rp 6,5 triliun.

Analis Sucor Sekuritas, Joey Faustian,  memproyeksikan target perolehan kontrak baru yang konservatif untuk PTPP, yaitu di Rp 34 triliun di tahun ini.




TERBARU

[X]
×