kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kimia Farma (KAEF) targetkan pertumbuhan 20% tahun ini, begini rekomendasi analis


Rabu, 10 Juli 2019 / 18:59 WIB
Kimia Farma (KAEF) targetkan pertumbuhan 20% tahun ini, begini rekomendasi analis


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kimia Farma Tbk (KAEF) optimistis raih pertumbuhan topline dua digit 20% hingga akhir tahun. Sejumlah cara sudah disiapkan baik itu dari sisi organik maupun non-organik.

Direktur Keuangan KAEF Suharta Wijaya menyatakan untuk bisa bertumbuh cepat KAEF fokus pada eksekusi program akuisisi. “Sebelumnya KAEF sudah mengakuisisi 56,77% atau 476,90 juta saham Phapros (PEHA) pada Maret 2019 lalu. Ke depannya akan akuisisi dua rumah sakit BUMN dan swasta yang berlokasi di Jakarta,” jelasnya kepada Kontan.co.id, Rabu (10/7).

Asal tahu saja, KAEF menggelontorkan dana hingga lebih dari Rp 1 triliun untuk mengakuisisi saham PEHA dengan bantuan dari tiga Bank BUMN. Selain itu sisa dana untuk akuisisi juga telah disiapkan untuk segera menyelesaikan proses akuisisi dua rumah sakit yang masih dalam tahap pra-evaluasi dan ditargetkan selesai tahun ini.

Baca Juga: Tiga emiten telekomunikasi kompak menguat karena kebijakan IMEI

Kemudian Suharta menjelaskan KAEF sudah menjajaki produk baru di segmen kosmetik dengan payung merek Marcks & Venus. Tak tanggung-tanggung KAEF menargetkan pertumbuhan kosmetik sampai akhir tahun mencapai 30% dan sebesar 25% akan berkontribusi ke pendapatan.

Melansir laporan keuangan Kuartal I 2019, kontribusi penjualan obat over the counter (otc) dan kosmetik tercatat 6,3% atau senilai Rp 116,1 miliar. Kendati demikian jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, pendapatan dari kosmetik dan obat otc naik hingga 75% year on year (yoy).

Suharta menyatakan sampai dengan semester I 2019, KAEF telah menyerap modal kerja atau capital expenditure (Capex) sebanyak 50% dari seluruh anggaran yang ditetapkan yakni Rp 4,2 triliun. Suharta menjelaskan seluruh dana tersebut digunakan untuk keperluan organik maupun non organik.

Baca Juga: Pasca terancam default, Fitch pangkas rating Kawasan Industri Jababeka (KIJA)

Analis Samuel Sekuritas Muhammad Alfatih menyatakan ekspansi non-organik memang baik selama akuisisi menguntungkan bagi perusahaan. “Hal lain yang harus dilihat juga nilai akuisisinya juga tidak kemahalan sehingga tidak membebani keuangan,” ujarnya.

Kendati demikian, Alfatih menjelaskan investor harus lebih cermat melihat detail rencana akuisisi tersebut mulai dari nilai akuisisi hingga profil rumah sakitnya. Jika bagus dan potensial akan besar kemungkinan akan menguatkan sentimen positif bagi saham KAEF.

Menurut Alfatih pasca-akuisisi saham KAEF berpotensi rebound di kisaran Rp 2.950 hingga Rp 3.850 sama seperti Maret lalu setelah KAEF mengakuisisi PEHA. Namun Alfatih tidak merekomendasikan investor untuk masuk terlebih dahulu karena sahamnya tidak likuid.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×