kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,65   -6,71   -0.72%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Semalam, Amazon sempat mencicipi nilai pasar US$ 1 triliun


Rabu, 05 September 2018 / 05:51 WIB
Semalam, Amazon sempat mencicipi nilai pasar US$ 1 triliun
ILUSTRASI. AMAZON.COM


Sumber: Reuters | Editor: Hasbi Maulana

KONTAN.CO.ID - NEW YORK.  Amazon.com Inc pada hari Selasa (4/9) sempat sejenak bergabung dengan Apple Inc menjadi perusahaan publik dengan nilai kapitalisasi pasar US$ 1 triliun yang kedua.

Harga saham Amazon melonjak hingga lebih dari dua kali lipat dalam satu tahun karena berkembang pesat dalam ritel dan komputasi awan (cloud computing).

Semalam di bursa saham New York, Amazon sempat diperdagangkan setinggi US$ 2,050.50 sebelum berkurang sedikit menjelang penutupan bursa di US$ 2,039.51, atau naik 1,3%.

Jika saham pengecer online ini mampu mempertahankan akselerasi harga baru-baru ini, tinggal masalah kapan saham Amazon mencapai level setara pembuat iPhone Apple yang mencapai US$ 1 triliun pada 2 Agustus lalu.

Apple membutuhkan waktu hampir 38 tahun sebagai perusahaan publik untuk mencapai tonggak triliun dolar, sementara Amazon mampu tiba di sana "hanya" dalam kurun 21 tahun.

Amazon telah membuat investor terkesan oleh diversifikasi mereka di hampir setiap sudut industri ritel yang mampu mengubah cara konsumen membeli produk.

"Banyak kisah tentang Amazon dan mereka terus meningkatkan dominasi di segmen dunia ritel serta jasa bisnis web,” kata Peter Tuz, Presiden Chase Penasihat Investasi di Charlottesville, Virginia. "Mereka punya saham-saham dalam porsi kecil di pasar ritel di seluruh dunia, jadi ada banyak yang mereka peroleh di sana."

Amazon juga menyediakan layanan streaming video dan membeli supermarket kelas atas Whole Foods. Bisnis cloud computing-nya untuk pasar korporasi juga telah menjadi penggerak keuntungan utama.

"Amazon sedikit lebih dinamis dari Apple karena iPhone menjadi lebih matang. Bisnis cloud Amazon adalah sebuah penggerak pertumbuhan ekstra yang tidak dimiliki Apple," kata Daniel Morgan, manajer portofolio di Synovus Trust di Atlanta yang menggambarkan layanan cloud Amazon sebagai "permata mahkota" -nya.

Pada kuartal kedua, unit tersebut menyumbang 55% pendapatan operasional Amazon dan 20% dari total pendapatan, menurut Morgan.

Apple mulai berdagang pada Desember 1980 tetapi sahamnya tidak benar-benar terbang selama 25 tahun kemudian. Saham Amazon -didirikan sebagai pengecer buku online di garasi Chief Eksekutif Jeff Bezos pada tahun 1994- mulai diperdagangkan di bursa pada 15 Mei 1997 seharga US$ 1,50.

Pada bulan Oktober 2009, sahamnya telah meningkat menjadi US$ 100 dan mencapai harga US$ 1.000 untuk pertama kali pada 30 Mei 2017. Dan, kemudian, Amazon bertahan di atas level itu sejak 27 Oktober 2017.

Dalam kurun 10 bulan berikutnya, pada 30 Agustus 2018, saham Amazon mencapai US$ 2.000 untuk pertama kalinya, hanya berjarak US$ 50 per saham dari kapitalisasi pasar US$ 1 triliun.

Saham ini naik 74,5% dalam setahun terakhir. Bandingkan dengan Apple meningkat sekitar 35% persen pada 2018.

Analis memperkirakan pendapatan Apple melonjak 14,9% tahun fiskal yang berakhir pada bulan September, menurut Thomson Reuters. Namun, kenaikan yang besar dan kuat itu masih jauh jika dibandingkan dengan perkiraan pertumbuhan Amazon sebesar 32% untuk 2018.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×