kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45922,92   -8,44   -0.91%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kenaikan harga PTA kerek prospek emiten poliester


Senin, 11 September 2017 / 06:41 WIB
Kenaikan harga PTA kerek prospek emiten poliester


Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - Kenaikan harga purified terephthalic acid (PTA) berpotensi mengerek prospek emiten produsen poliester. PTA, yang menjadi bahan baku poliester sebagai serat sintetis, menjadi sangat dibutuhkan sebagai substitusi komoditas kapas. Tapi apakah kenaikan ini mampu memoles kinerja emiten seperti POLY, ADMG dan INDR?

Harga PTA di pasar Asia pada kuartal III-2017 diprediksi menguat lantaran pasokan yang ketat serta adanya rebound harga minyak mentah. Fluktuasi harga PTA tak bisa terlepas dari pergerakan harga minyak dunia. Selain itu, produsen PTA di China mengurangi pasokan karena tengah melakukan perawatan berkala terhadap pabrik utama. 

Di akhir Juni 2017, harga PTA berkisar di US$ 606–US$ 613 per ton, turun dari posisi tertinggi Februari-Maret di level US$ 700 per ton. "Penguatan kali ini juga didorong bencana Badai Harvey di Amerika Serikat," ujar Prama Yudha Amdan, Executive Assistant President Director PT Asia Pacific Fibers Tbk (POLY) ke KONTAN, Jumat (8/9).

AS sebagai produsen kapas yang merupakan serat alami terkena dampak bencana itu. Sehingga terjadi kelangkaan. Padahal, permintaan serat tak berubah. Oleh karena itu, kebutuhan serat digantikan oleh serat sintetis. "Akibatnya, beberapa permintaan yang biasa diisi kapas digantikan oleh serat sintetis yang bahan bakunya PTA," imbuh Prama. 

Naiknya permintaan PTA memperbaiki margin pada rantai serat hingga permintaan benang filamen. Prama bilang, pengusaha serat sintetis diuntungkan dengan kondisi ini. Tapi sentimen itu hanya sementara. Bila rantai pasokan normal, harga PTA kembali mengekor harga minyak.

Analis Binaartha Parama Sekuritas Muhammad Nafan Aji menilai, permintaan poliester sangat bergantung dari perkembangan bisnis garmen. Saat ini, industri garmen masih lunglai. Secara umum, kinerja emiten ADMG dan POLY masih net loss. Kecuali INDR yang sudah mengantongi net profit. Nafan merekomendasikan hold ADMG dengan target Rp 162, hold INDR di target Rp 1.120, dan hold POLY dengan target Rp 67 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×