kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kenaikan bursa Asia dibayangi kenaikan tensi politik Hong Kong


Rabu, 27 Mei 2020 / 08:48 WIB
Kenaikan bursa Asia dibayangi kenaikan tensi politik Hong Kong
ILUSTRASI. Pengunjuk rasa anti pemerintah bereaksi saat polisi anti kerusuhan menembakkan gas airmata untuk membubarkan mereka yang menolak rencana Beijing memberlakukan UU Keamanan Nasional di Hong Kong, China, Minggu (24/5/2020).


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa saham Asia mayoritas menguat pada pertengahan pekan ini. Kenaikan bursa Asia dibayangi kenaikan tensi hubungan Amerika Serikat (AS) dan China akibat corona dan Hong Kong.

Rabu (27/5) pukul 8.40 WIB, indeks Nikkei 225 menguat 0,44% ke 21.365. Hang Seng menguat 0,20% ke 23.436. Indeks Taiex menguat 0,36% ke 11.036.

Indeks Kospi menguat 0,39% ke 2.037. FTSE Bursa Malaysia menguat 1,23% ke 1.454. Sedangkan Straits Times turun 0,19% ke 2.525.

Baca Juga: Wall Street naik, indeks S&P 500 gagal bertahan di level psikologis

"Indeks S&P 500 tadi malam tampak seperti akan ditutup di atas 3.00 hingga berita menyebut bahwa Amerika Serikat (AS) mempertimbangkan sejumlah sanksi bagi pejabat dan pebisnis China jika China melanjutkan legislasi terkait Hong Kong," kata analis National Australia Bank dalam catatan yang dikutip Reuters.

Analis tersebut menambahkan bahwa luasan potensi sanksi tersebut masih belum diketahui.

China berencana menerapkan undang-undang keamanan nasional di Hong Kong. Ini memicu kerusuhan di pusat finansial Asia ini untuk pertama kalinya sejak tahun lalu. Semalam, ratusan polisi anti-huru hara berjaga di sekitar pusat pemerintahan Hong Kong untuk mengantisipasi demonstrasi pada hari ini.

Baca Juga: Twitter menandai cek fakta pada cuitan Trump untuk pertama kalinya

Sejumlah analis memperingatkan bahwa kenaikan pasar saham juga menunjukkan kehati-hatian. "Aksi beli saham dalam 24 jam terakhir berada dalam kondisi defensif kuat,"  kata Michael McCarthy, chief market strategist CMC dalam catatan.

McCarthy mengatakan, saham-saham konsumen dan finansial yang sudah murah memimpin kenaikan di tengah penurunan sektor teknologi dan kesehatan yang sebelumnya populer.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×