kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kabelindo Murni (KBLM) menargetkan pendapatan Rp 1,2 triliun tahun ini


Jumat, 03 Januari 2020 / 18:57 WIB
Kabelindo Murni (KBLM) menargetkan pendapatan Rp 1,2 triliun tahun ini
ILUSTRASI. Buruh menarik kabel Kabelindo Murni Tbk KBLM untuk diangkut ke dalam truk di kawasan Cipinang Besar Selatan, Jakarta Timur, Rabu (16/9/2015). Target pendapatan Kabelindo Murni (KBLM) ini sama dengan target tahun lalu.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun ini, PT Kabelindo Murni Tbk (KBLM) menargetkan dapat meraup pendapatan bersih senilai Rp 1,2 triliun. Target ini sama dengan target yang dipasang KBLM pada tahun 2019.

Sebelumnya, emiten produsen kabel ini menargetkan dapat membukukan pendapatan hingga Rp 1,7 triliun pada 2019. Namun, karena terdapat beberapa penundaan proyek, salah satunya tender proyek dari Perusahaan Listrik Negara (PLN), akhirnya KBLM merevisi target pendapatannya menjadi Rp 1,2 triliun tahun lalu.

Direktur Kabelindo Murni Petrus Nugroho mengatakan, tahun ini KBLM memasang target moderat sehingga pendapatan yang ditargetkan pun sama dengan tahun lalu. “Tahun ini kami survive saja. Target sama dengan tahun 2019,” ujar Petrus kepada Kontan.co.id, Jumat (3/1).

Baca Juga: Kabelindo Murni (KBLM) Revisi Target Pendapatan Jadi Rp 1,2 Triliun

Lebih lanjut, Petrus mengatakan tahun ini KBLM hanya meneruskan proyek kontrak dari PLN. Sebab, kontrak dengan PLN baru berjalan setengahnya pada tahun 2019. “Kami sambil wait and see pimpinan baru PLN,” sambung Petrus.

Tahun ini pun target kontribusi penjualan kabel kepada PLN sama dengan tahun lalu, yakni 30% dari dari total penjualan bersih. Pun begitu dengan kapasitas produksi yang masih tetap konsisten di angka 800 ton per bulan.

Kontan.co.id mencatat, tahun 2019 KBLM menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) hingga Rp 20 miliar. Capex yang berasal dari internal kas ini digunakan untuk menambah kapasitas produksi kabel low voltage dari 650 ton per bulan menjadi 800 ton per bulan.

Baca Juga: Makin Ekspansif, Emiten Kabel Sudah Serap 50% Lebih Belanja Modal

Namun, Nugroho masih enggan menyebut angka spesifik terkait alokasi capex tahun ini. Dia mengklaim, saat ini alokasi capex masih dalam proses persetujuan internal.

Ke depan, dia melihat penyerapan produk kabel domestik masih cukup tertekan dan menantang. Namun, dia optimistis KBLM mampu mencapai target pendapatan yang telah ditentukan.

Per kuartal III-2019, KBLM membukukan penjualan neto sebesar Rp 827,89 miliar atau naik 15,3% dibandingkan realisasi tahun sebelumnya sebesar Rp 717,56 miliar. Pun begitu dengan laba neto periode berjalan yang melesat 183% menjadi Rp 25,81 miliar.

Pada penutupan perdagangan hari ini, saham KBLM ditutup menguat 2,65% ke level Rp 310 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×