kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jika The Fed pertahankan kebijakan akomodatif, rupiah bisa menguat pada Kamis (29/4)


Rabu, 28 April 2021 / 17:11 WIB
Jika The Fed pertahankan kebijakan akomodatif, rupiah bisa menguat pada Kamis (29/4)
ILUSTRASI. Jika The Fed pertahankan kebijakan akomodatif, rupiah berpotensi menguat pada Kamis (29/4)


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nasib rupiah pada perdagangan, Kamis (29/4) akan ditentukan oleh hasil rapat The Fed pada dini hari nanti. Pasar saat ini tengah menantikan sikap The Fed apakah akan tetap akomodatif atau justru menaikkan suku bunga acuan.

Presiden Komisioner HFX International Berjangka Sutopo Widodo menilai, saat ini pasar masih hati-hati menjelang keputusan The Fed. Walau demikian, ini menyebut sejauh ini para pelaku mengekspektasikan tidak akan ada kebijakan baru dari The Fed pada rapat dini hari nanti.

“Selama The Fed masih mempertahankan kebijakan akomodatif, rupiah akan diuntungkan dengan kondisi tersebut. Namun, jika ada kejutan baru, rupiah justru berpotensi mengalami pelemahan besok,” kata Sutopo kepada Kontan.co.id, Rabu (28/4).

Baca Juga: Tak bertenaga, rupiah ditutup melemah ke Rp 14.500 per dolar AS pada hari ini (28/4)

Ekonom Sucor Sekuritas Ahmad Mikail juga sependapat. Namun, jika melihat kondisi saat ini, Ahmad meyakini, The Fed masih akan dovish dan mempertahankan kebijakan akomodatifnya.

Menurutnya, The Fed masih akan melakukan pembelian obligasi Amerika Serikat (AS) sehingga akan mendorong arus modal ke emerging market. Dus, rupiah berpotensi menguat.

“Namun, muncul berita negatif, yakni ketegangan geopolitik antara Iran dan AS di Teluk Gulf. Jika sentimen ini terus berlanjut, bisa picu kenaikan harga minyak dunia yang pada akhirnya akan menjadi sentimen negatif bagi rupiah. Tapi selama isu geopolitik ini bisa diredam, rupiah  berpotensi menguat,” tambah Ahmad.

Ahmad memperkirakan, rupiah pada Kamis (29/4) akan diperdagangkan pada kisaran Rp 14.450 - Rp 14.500 per dolar AS dengan kecenderungan menguat.

Sementara, Sutopo menghitung, rupiah masih akan berkonsolidasi pada Rp 14.450 - Rp 15.550 per dolar AS. Ia bilang, jika The Fed akomodatif, rupiah akan menguat ke Rp 14.450, namun jika ada kejutan baru, rupiah akan melemah ke Rp 14.550 per dolar AS.

Adapun, pada perdagangan Rabu (28/4), rupiah di pasar spot ditutup di level Rp 14.500 per dolar AS atau melemah 0,10%. Sementara di kurs tengah Bank Indonesia (BI), mata uang Garuda ini juga melemah 0,09% ke level Rp 14.510 per dolar AS.

Selanjutnya: Rupiah Jisdor melemah tipis ke Rp 14.510 per dolar AS pada Rabu (28/4)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×