kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,27   6,91   0.74%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini sentimen yang membuat rupiah tak berdaya


Rabu, 26 Februari 2020 / 17:35 WIB
Ini sentimen yang membuat rupiah tak berdaya
ILUSTRASI. Virus corona masih menjadi sentimen utama pelemahan rupiah


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah belum mampu bangkit dan masih terkapar di hadapan dolar Amerika Serikat (AS). Pada penutupan Rabu (26/2), mata uang Garuda di pasar spot kembali melemah 0,38% setelah ditutup di Rp 13.940 per dolar AS.

Setali tiga uang, rupiah pada kurs tengah Bank Indonesia (BI) juga terkoreksi hingga 0,52% ke level Rp 13.966 per dolar AS.

Analis Monex Investindo Futures Faisyal menilai, pelemahan mata uang Garuda masih terfokus pada sentimen eksternal. Yang paling utama adalah penyebaran virus corona di luar China. Kini, virus corona mulai menyebar ke wilayah Asia lainnya dan juga Timur Tengah. 

Di sisi lain, dari dalam negeri belum ada data ekonomi yang mampu menopang pergerakan rupiah. 

Baca Juga: Besok, rupiah kembali diprediksi melemah

“Selama kasus virus corona masih bertambah dan ditemukan di negara lain, rasanya rupiah belum akan mampu mencatatkan kinerja baik. Terlebih jika tidak ada data atau sentimen lain yang mungkin bisa mengangkat kinerja rupiah,” jelas Faisyal kepada Kontan.co.id, Rabu (26/2).

Ekonom Bank Permata Josua Pardede juga sepakat bahwa penyebaran virus corona masih menjadi penggerak utama mata uang Garuda. Dengan penyebaran virus corona, risk averse sentimen kemudian mendominasi pergerakan pasar.

“Pelaku pasar global cenderung shifting ke safe haven asset seperti US Treasury, ini bisa dilihat dari yield obligasi AS yang turun 2 bps menjadi 1,35%,” pungkas Josua

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×