kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ451.000,45   6,85   0.69%
  • EMAS1.199.000 0,50%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini penyebab kinerja keuangan Mitrabara Adiperdana (MBAP) turun di tahun lalu


Selasa, 30 Maret 2021 / 19:21 WIB
Ini penyebab kinerja keuangan Mitrabara Adiperdana (MBAP) turun di tahun lalu


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kinerja PT Mitrabara Adiperdana Tbk (MBAP) di tahun 2020 memang kurang meyakinkan. Perusahaan mencatatkan penurunan kinerja yang terlihat pada pendapatan dan laba bersihnya..

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, pendapatan MBAP turun 22,86% secara tahunan atau year-on-year (yoy) dari US$ 260,84 juta di tahun 2019 menjadi US$ 201,20 juta pada tahun 2020. 

Sementara itu, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih turun 22,16% yoy dari US$ 35,28 juta di tahun 2019 menjadi US$ 27,46 juta di akhir 2020.

Sekretaris Perusahaan MBAP Chandra Lautan menjelaskan, penurunan kinerja perusahaan disebabkan oleh penurunan harga jual yang mencapai 12% dibandingkan tahun 2019. Selain harga jual yang turun, volume penjualan MBAP juga turun 12% secara yoy.

Meski begitu, Chandra menegaskan bahwa MBAP  tetap menjaga kinerjanya dengan menekan beban pengeluaran yang ada.

“Perusahaan tetap menjaga kinerjanya melalui program cost reduction initiatives yang telah dicanangkan sejak tahun 2019 maupun selama tahun 2020,” jelas dia kepada Kontan.co.id, Selasa (30/3).

Mengintip laporan keuangan perusahaan, kinerja top line MBAP yang turun memang dibarengi oleh penurunan pengeluaran pada beberapa pos beban. Beban pokok penjualan misalnya, tercatat turun 20,78% yoy menjadi US$ 134,21 juta di tahun 2020. 

Baca Juga: Mitrabara Adiperdana (MBAP) anggarkan capex US$ 2,2 juta untuk tahun 2021

 

Penurunan pengeluaran juga dijumpai pada sejumlah beban lain seperti misalnya beban penjualan dan beban umum dan administrasi. Tercatat, beban penjualan MBAP turun 27,74% yoy dari US$ 32,84 juta di tahun 2019 menjadi US$ 23,73 juta. 

Sedangkan beban umum dan administrasi MBAP turun 10,77% yoy menjadi US$ 8,38 juta di akhir tahun 2020, dari US$ 9,39 juta di periode yang sama tahun sebelumnya.

Di antara sekian pos beban yang ada, hanya beban keuangan mengalami kenaikan. Tercatat, beban keuangan keuangan MBAP melesat 112,61% yoy menjadi US$ 1,21 juta di tahun 2020. Sebelumnya, beban keuangan MBAP hanya US$ 571.229.

Untuk tahun 2021, Chandra bilang, target kinerja top line dan bottom line perusahaan akan disesuaikan dengan kondisi pasar. Hal ini menimbang bahwa batubara merupakan barang komoditas yang nilainya bergerak mengikuti harga pasar.

“Namun demikian, MBAP menargetkan agar rencana tahun 2021 adalah lebih baik dibandingkan tahun 2020. Strategi Perusahaan untuk mengejar target ini adalah dengan berupaya mengambil peluang di tengah perkembangan harga batubara yang sedang membaik serta tetap menjaga tingkat biaya operasional, dengan melakukan program cost reduction secara intensif, baik secara internal maupun eksternal,” pungkas Chandra.

Selanjutnya: Sah! Indosat (ISAT) jual 4.200 menara kepada Edge Point

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×