Reporter: Kenia Intan | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 1,9% ke level 5.940 pada Jumat (31/1). Koreksi dialami hampir semua indeks saham lainnya kecuali indeks Pefindo 25.
Berdasarkan catatan Bursa Efek Indonesia (BEI), indeks Pefindo 25 menghijau 0,17 poin atau 0.06%. Asal tahu saja, indeks ini beranggotakan saham emiten yang asetnya tidak lebih Rp 10 triliun serta memiliki return on asset (ROA) dan return on investment (ROI) yang baik.
Associate Director Research & Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus menjelaskan, saham-saham kecil dan menengah memang berpotensi menjadi pilihan di tengah rontoknya saham-saham dengan kapitalisasi besar. Adapun per Jumat (31/1), indeks LQ45 terkoreksi 2,56%.
Baca Juga: Indeks agrikultur anjlok paling dalam pada Januari 2020, ini dua penyebabnya
Di samping itu, saham-saham kecil dan menengah bukan berarti selamanya tidak menarik. Menurut Nico, saham kapitalisasi kecil dan menengah ada yang menarik dilihat dari sisi bisnis dan valuasinya.
Ia mencontohkan, PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO). Dilihat dari sisi bisnisnya, SIDO memiliki geliat ekspansi ke luar negeri yang gencar, khususnya ekspansi ke Arab. Di sisi lain, harga saham SIDO tergolong masih murah dan valuasi bisnisnya menarik. Berdasarkan data RTI Business, saham SIDO per Jumat (31/1) berada di harga Rp 1.195 per saham.
Baca Juga: Musim laporan keuangan, IHSG pada bulan Februari diprediksi rebound
Selain itu, Nico melihat ada prospek yang positif untuk saham PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) karena bisnis produknya yang luas. Selain itu, sektor kesehatan yang berpotensi menggeliat menjadi katalis positif bagi emiten rumah sakit PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA).
Tidak ketinggalan, saham PT Metrodata Electronics Tbk (MTDL) berpotensi menguat mengingat beberapa tahun terakhir sektor teknologi terus bertumbuh dan berkembang. Apalagi MTDL memiliki empat bisnis yang menarik, yakni supplier hardware, software, business solution, dan IT consultant.
"Namun demikian, fundamental dan valuasi emiten harus lebih hati-hati agar jangan sampai salah pilih," tutup Nico ketika dihubungi Kontan.co.id, Minggu (2/2).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
