kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini 10 saham indeks Kompas100 dengan return paling jeblok sepanjang 2019


Senin, 06 Januari 2020 / 16:57 WIB
Ini 10 saham indeks Kompas100 dengan return paling jeblok sepanjang 2019
ILUSTRASI. Bursa Efek Indonesia Jakarta. KONTAN/Carolus Agus Waluyo/03/12/2019


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Kompas100 menjadi salah satu indeks dengan kinerja positif sepanjang 2019. Tercatat, indeks yang berisikan 100 saham-saham yang memiliki likuiditas yang baik dan kapitalisasi pasar yang besar tersebut tumbuh 1,52% sepanjang tahun lalu.

Meski demikian, tidak semua saham penghuni indeks Kompas100 yang berkinerja positif. Kontan.co.id mencatat, setidaknya ada 10 saham yang mencatatkan pertumbuhan atau return negatif sepanjang 2019.

Posisi pertama saham dengan return paling jeblok sepanjang 2019 adalah saham PT Semen Baturaja Tbk (SMBR). Saham emiten semen pelat merah ini terkoreksi 74,85% sepanjang 2019. Pada akhir perdagangan 2018, SMBR masih kokoh di level Rp 1750 per saham. Namun, pada penutupan perdagangan Desember 2019, saham SMBR terkapar di level Rp 440 per saham.

Baca Juga: Harga 10 Saham Indeks Kompas100 Naik Lebih dari 50%, Ini Penyebabnya premium

Di posisi kedua, ada saham PT Totalindo Eka Persada Tbk (TOPS). Sepanjang 2019, emiten yang bergerak di sektor properti dan real estate ini anjlok 67,46% dan berada di level Rp Rp 270 pada penutupan perdagangan 2019.

Saham PT Bank Danamon Tbk (BDMN) ditutup di level Rp 7.600 per saham saat perdagangan terakhir tahun 2018. Namun, hingga akhir perdagangan 2019 saham BDMN anjlok ke level Rp 3.950. Ini berarti, sepanjang 2019 saham emiten perbankan ini tergerus 48,02% dan menjadi saham dengan return terendah ketiga di indeks Kompas100.

Saham PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) telah anjlok 46,66% sepanjang 2019 dan menjadi saham urutan keempat dengan return negatif. Saat akhir perdagangan 2018, saham DOID masih kokoh di level Rp 525. Namun, hingga akhir perdagangan 2019 saham DOID rontok ke level Rp 280 per saham.




TERBARU

[X]
×