kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Indeks sektor industri dasar dan kimia turun 13,34% ytd, ini rekomendasi analis


Rabu, 19 Juni 2019 / 10:55 WIB
Indeks sektor industri dasar dan kimia turun 13,34% ytd, ini rekomendasi analis


Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski indeks saham rata-rata berada di zona hijau, ternyata ada satu indeks yang terlihat masih memerah.

Berdasarkan catatan Bursa Efek Indonesia (BEI) indeks tersebut adalah industri dasar dan kimia. Jika ditelaah, sejak awal tahun indeks ini turun hingga 13,47%.

Bahkan, di perdagangan Selasa(18/6) kemarin, dimana mayoritas menguat menguat, indeks industri dasar dan kimia masih terlihat melemah 0,15%. Tak heran, jika indeks ini terlihat penurunannya paling besar dibanding indeks lainnya.

Senior Manager Research Analyst Kresna Sekuritas Robertus Yanuar Hadi mengatakan, sebetulnya sentimen global yang memberatkan indeks ini. Terutama sentimen perang dagang dan geopolitik dunia.

"Kedua sentimen ini yang mempengaruhi harga pulp, minyak, dan komoditas-komoditas lainnya yg banyak digunakan pada industri dasar," ungkapnya kepada Kontan.co.id, Rabu (19/6).

Tapi menurut Yanuar, dari seluruh konstituen yang ada dalam indeks ini, saham INKP yang menjadi pemberat terbesar. "Turun dalam dari sejak awal tahun seiring penurunan harga pulp (kertas) dunia," tambah dia.

Maka itu, ia mengingatkan investor untuk wait and see terhadap indeks ini hingga keadaan global mendukung dan pulih. "Sebetulnya indeks ini masih bisa menguat asal kondisi global juga mendukung, terutama dalam hal perang dagang dan geopolitik," katanya.

Senada, analis Panin Sekuritas William Hartanto menyarankan investor lebih baik menghindari indeks ini untuk sementara. Alasannya, indeks ini memang dalam tren jenuh, sehingga belum layak beli.

"Sampai nanti terjadi pembelian besar, biasanya di situ sinyal beli muncul," kata William.

"Memang sedang jenuh dan menurun, untuk prospek sebaiknya disesuaikan dengan kinerja. Jika kinerja membaik dan bertumbuh, maka saham-saham tersebut layak dibeli," lanjut dia. 

Tapi secara teknikal ia merekomendasikan buy untuk JPFA, SMBR, dan TPIA.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×