kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

IHSG menguat di Januari 2021, saham-saham ini jadi pilihan Mirae Asset Sekuritas


Rabu, 13 Januari 2021 / 17:50 WIB
IHSG menguat di Januari 2021, saham-saham ini jadi pilihan Mirae Asset Sekuritas


Reporter: Kenia Intan | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mirae Asset Sekruitas memprediksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak menguat pada Januari 2021. Head of Research Division Mirae Asset Sekuritas Indonesia Hariyanto Wijaya mengungkapkan penguatan ini terdorong January effect yang secara historis mampu mengerek indeks dengan rata-rata kenaikan 1,5%.

Menurut pengamatan Hariyanto, selama delapan tahun terakhir IHSG selalu menguat di bulan Januari, kecuali pada tahun 2017 dan tahun 2020. Tahun lalu indeks terkikis 5,7% karena tertekan sentimen negatif serangan AS terhadap jenderal tertinggi Iran, Qasem Soleimani, pada 3 Januari 2020. Sementara itu pandemi Covid-19 yang mulai menyebar di China menjadi sentimen pemberat lainnya. 

Untuk bulan Januari tahun 2021 ini, Hariyanto optimistis IHSG akan bergerak menguat. Selain terdorong January effect, IHSG terdorong oleh sentimen vaksin Covid-19. 

Pengadaan vaksin yang lebih jelas di bawah Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memberikan kepastian dan optimisme pelaku pasar. Apalagi, vaksin Sinovac sudah mengantogi izin dari BPOM dan MUI. "Ini menambahkan tingkat kepercayaan dari masyarakat," ujar Hariyanto dalam Mirae Asset Media Day yang digelar secara virtual, Rabu (13/1). 

Baca Juga: Siap-siap, BEI akan kembali memberlakukan transaksi margin

Di tengah pergerakan harga saham yang meningkat, Hariyanto mengunggulkan saham-saham komoditas karena harga komoditas tengah membaik. Harga komoditas terangkat karena kegiatan manufaktur di China yang  meningkat sehingga membutuhkan bahan mentah untuk diolah. Indonesia sebagai negara dengan kecenderungan ekspor di sektor komoditas akan terdampak positif dengan hal tersebut. 

Misalnya saja harga nikel yang berpotensi menyentuh US$ 20.000 per metrik ton. Harga nikel yang melambung terpicu permintaan dari China yang meningkat seiring dengan naiknya produksi baja untuk kebutuhan manufakturnya. 

Selain itu, permintaan akan nikel berpotensi meningkat ke depan seiring dengan kebijakan Joe Biden yang cenderung pro terhadap energi ramah lingkungan atau green energy. Ini akan berdampak terhadap permintaan baterai untuk electric vehicle (EV). 

Sementara  untuk crude palm oil (CPO), angin La Nina cenderung mengganggu pasokan sehingga mengerek harga CPO. Sektor komoditas semakin menarik dengan adanya pelemahan mata uang asing, khususnya dolar Amerika Serikat (AS). Adapun penurunan ini tertekan defisit fiskal dan transaksi berjalan pemerintah AS yang dipicu oleh besarnya stimulus fiskal untuk merangsang ekonomi yang lesu.

 Baca Juga: IHSG menguat 6,09% sepekan, net buy asing mencapai Rp 7,26 triliun

Mempertimbangkan hal di atas, sektor komoditas mendominasi pilihan saham Mirae Asset Sekuritas bulan ini, dibarengi dengan saham-saham siklikal. Beberapa saham pilihannya seperti ANTM, INCO, LSIP, UNTR, BBRIBMRI, dan JPFA. “Kami memilih ANTM dan INCO, karena emiten ini penerima manfaat dari kenaikan harga nikel seiring dengan naiknya permintaan dari produksi baja dan baterai EV," ungkap dia.

Sementara itu, LSIP masuk top picks karena emiten sawit ini akan terdorong kenaikan harga CPO. UNTR juga masuk pilihan karena memperhitungkan dampak positif dari kenaikan harga emas. Adapun JPFA terpilih karena adanya pemulihan di sektor unggas.

Baca Juga: Rupiah berpotensi lanjutkan penguatan tipis pada esok hari

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×