kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

IHSG berseri menyambut HUT Kemerdekaan RI


Rabu, 16 Agustus 2017 / 16:35 WIB
IHSG berseri menyambut HUT Kemerdekaan RI


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berseri menjelang HUT Kemerdekaan RI pada perdagangan, Rabu (16/8). Mengacu data RTI, indeks ditutup naik 0,98% atau 56,908 poin ke level 5.891,949.

Tercatat 166 saham bergerak naik, 153 saham bergerak turun, dana 128 saham stagnan. Volumen perdagangan 7,54 miliar lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 6,08 triliun.

Tujuh dari 10 indeks sektoral menopang IHSG. Sektor barang konsumsi berkontribusi paling besar penguatan 3,46%. Sementara, sektor pertambangan paling dalam penurunan 0,28%.

Laju penguatan lebih tinggi IHSG tertahan aksi jual investor asing. Hari ini, net sell asing tercatat Rp 122,693 miliar

Saham-saham top gainers LQ45 antara lain; PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) naik 6,34% ke Rp 3.690, PT Gudang Garam Tbk (GGRM) naik 5,38% ke Rp 70.950, dan PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk (INTP) naik 4,47% ke Rp 19.850.

Saham-saham top losers LQ45 antara lain; PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) turun 2,59% ke Rp 2.630, PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) turun 2.54% ke Rp 2.300, dan PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) turun 2% ke Rp 11.025. 

"IHSG melanjutkan kenaikan seiring sentimen dari global dan domestik yang relatif kondusif," kata Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada dikutip dari Antara.

Ia mengatakan bahwa anggapan pasar mengenai konflik geopolitik antara Korea Utara dan Amerika Serikat yang mereda membuat minat pelaku pasar terhadap aset berisiko, seperti saham di negara berkembang kembali muncul sehingga menopang IHSG.

Sentimen dalam negeri, ia mengatakan bahwa data neraca perdagangan Indonesia yang dinilai masih cukup baik juga akan turut menjaga kepercayaan pasar terhadap ekonomi nasional.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia pada Juli 2017 mencatat defisit US$ 0,27 miliar. 

Namun, secara kumulatif Januari-Juli 2017, neraca perdagangan Indonesia masih mencatat surplus US$ 7,39 miliar, lebih besar dibandingkan dengan surplus di periode yang sama tahun 2016 yang sebesar US$ 4,76 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×