kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hingga akhir batas penjualan, ORI016 tak mencapai target pemerintah


Kamis, 24 Oktober 2019 / 17:02 WIB
Hingga akhir batas penjualan, ORI016 tak mencapai target pemerintah
ILUSTRASI. Dirjen Pengelolaan Pembiayaan dan Resiko Kemenkeu RI Luky Alfirman (tengah) secara simbolis meluncurkan meluncurkan penjualan Obligasi Negara Ritel (ORI) seri ORI 016 di Jakarta, Rabu (2/10). Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan d


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penawaran Obligasi Negara Ritel (ORI) seri ORI016 telah berakhir, Kamis (24/10) pagi. Produk yang sudah ditawarkan sejak 2 Oktober 2019 ini tak mencapai target pemerintah hingga akhir penawarannya.

Hingga akhir Kamis (24/10) pukul 9.30 WIB, ORI016 terjual sebesar Rp 8,2 triliun. Hal ini menunjukkan produk yang menawarkan bunga tetap 6,8% tiap tahun ini hanya terjual 91,1% dari target indikatif pemerintah. Sebelumnya, pemerintah menargetkan ORI016 terjual Rp 9 triliun, lebih rendah dari ORI015 yang tercatat bisa mencapai penjualan Rp 23,37 triliun.

Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Indonesia Ramdhan Ario Maruto menilai, ada beberapa hal yang menyebabkan penawaran ORI016 ini belum mencapai target pemerintah. Ia menyoroti tingkat kupon yang ditawarkan oleh ORI karena menurutnya dipandang kurang menarik dibandingkan produk ritel lainnya di tengah suku bunga yang kompetitif. “Sekarang di masyarakat banyak produk-produk investasi ataupun perbankan yang rate-nya kompetitif sehingga masyarakat sebagai calon investor semakin bisa membandingkan berbagai produk tersebut,” jelas Ramdhan, hari ini.

Baca Juga: Mandiri Sekuritas: ORI016 dapat dijual kembali dengan harga pasti

Dia menambahkan, kurangnya minat investor terhadap ORI016 juga dipengaruhi oleh produk-produk SBN ritel yang hampir tersedia sepanjang tahun ini. Oleh karena itu, Ramdhan menilai hal ini bisa digunakan oleh calon investor menjadi pembanding antara produk SBN ritel sebelumnya. “Reksadana-reksadana proteksi juga beredar di pasar melalui agen-agen penjual, juga deposito sendiri,” ujar Ramdhan.

Dedi Pramadya, Direktur Trimegah Sekuritas yang menjadi salah satu agen dari ORI016 mengatakan bahwa target yang tak tercapai karena perubahan sistem penjualan. Ia melihat sistem online yang baru diberlakukan oleh ORI ini perlu penyesuaian. “Penetrasinya juga harus disesuaikan dan bertahap dan perlu waktu,” ujar Dedi.

Baca Juga: Menimbang Peluang Cuan Investasi ORI016 dan Obligasi BRI

Dedi melihat, sebenarnya yield ORI016 ini sudah bagus untuk saat ini. Kondisi pasar yang kondusif dan stabil dinilai Dedi sebagai salah satu indikator yang menunjukkan bahwa produk ini sebenarnya menarik. Hal ini juga ditunjukkan dengan penjualan di Trimegah yang bisa melebihi target Rp 100 miliar. “Kami bisa menjual di atas Rp 100 miliar dan sangat bagus,” imbuh Dedi.




TERBARU

[X]
×