kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga SUN diramal turun akibat penguatan dollar AS


Senin, 15 Oktober 2018 / 09:24 WIB
Harga SUN diramal turun akibat penguatan dollar AS
ILUSTRASI. Ilustrasi pasar modal


Reporter: Dimas Andi | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga Surat Utang Negara (SUN) diperkirakan masih akan mengalami penurunan pada perdagangan Senin (15/10). Hal ini didorong oleh penguatan dollar Amerika Serikat terhadap beberapa mata uang utama dunia sehingga mempengaruhi pergerakan rupiah.

Terlebih lagi, hari ini Badan Pusat Statistik (BPS) akan menyampaikan data neraca perdagangan yang diprediksi kembali mengalami defisit.

Defisit neraca perdagangan diyakini akan berdampak terhadap potensi penurunan angka cadangan devisa sehingga akan berpengaruh terhadap kemampuan Bank Indonesia untuk menjaga stabilitas kurs rupiah.

Adapun faktor eksternal yang perlu dicermati oleh investor pada pekan ini adalah FOMC Minutes. “Para pelaku pasar akan mengamati kebijakan moneter lanjutan yang akan diambil oleh The Federal Reserves,” kata Analis Fixed Income MNC Sekuritas, I Made Adi Saputra dalam riset, hari ini.

Sebelumnya, imbal hasil SUN pada perdagangan Jumat (12/10) masih mengalami kenaikan di tengah gejolak yang terjadi di pasar keuangan global.

Indeks saham di AS mengalami penurunan yang cukup besar dalam dua hari berturut-turut akibat kekhawatiran para pelaku pasar terhadap kenaikan suku bunga acuan AS yang terlalu cepat serta potensi perlambatan ekonomi global.

Kondisi tersebut mendorong investor global melakukan penjualan instrumen investasi yang berisiko, termasuk SUN.

Imbal hasil SUN bertenor pendek bergerak dengan arah yang bervariasi sekitar 1—5 bps yang didorong oleh adanya perubahan harga hingga 15 bps.

Imbal hasil SUN bertenor menengah terlihat mengalami kenaikan sekitar 6—8 bps yang didorong oleh adanya koreksi harga berkisar 25—35 bps.

Sementara itu, imbal hasil SUN bertenor panjang bergerak dengan kecenderungan mengalami kenaikan hingga 15 bps setelah adanya koreksi harga hingga 115 bps.

Secara teknikal, adanya koreksi harga yang terjadi pada perdagangan akhir pekan lalu mendorong pergerakan harga SUN menuju area jenuh jual (oversold), terutama pada SUN bertenor 10—20 tahun.

Sedangkan untuk SUN bertenor pendek, walau masih bergerak dengan tren penurunan, namun penurunan harga yang terjadi relatif terbatas.

Karena masih ada potensi penurunan harga SUN di pasar sekunder, Made masih menyarankan SUN dengan tenor pendek dan menengah kepada para investor.

Beberapa seri yang dapat dipilih oleh investor pada perdagangan hari ini antara lain ORI013, ORI014, SR008, SR009, FR0069, FR0053, FR0061, FR0043, FR0063, FR0046, FR0070, FR0077, FR0044, FR0040, FR0056, dan FR0059.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×