kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga minyak tergelincir, Brent US$ 64,27 per barel dan WTI ke US$ 58,03 per barel


Rabu, 15 Januari 2020 / 15:47 WIB
Harga minyak tergelincir, Brent US$ 64,27 per barel dan WTI ke US$ 58,03 per barel
ILUSTRASI. FILE PHOTO: A pump jack operates in the Permian Basin oil and natural gas production area near Odessa, Texas, U.S., February 10, 2019. Picture taken February 10, 2019. REUTERS/Nick Oxford/File Photo


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak global tergelincir pada perdagangan Rabu (15/1). Di tengah kekhawatiran kesepakatan perdagangan Fase 1 Amerika Serikat (AS) dan China tidak akan mendorong permintaan karena AS berniat mempertahankan tarif barang impor China.   

Melansir Reuters, pukul 15.22 WIB, minyak Brent pengiriman Maret 2020 ke level US$ 64,27 per barel atau turun 0,34%. Sedangkan minyak West Texas Intermediate (WTI) pengiriman Februari 2020 ke US$ 58,03 per barel atau turun 0,34%.

Baca Juga: Harga minyak terkoreksi tipis di awal perdagangan hari ini

Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin mengatakan pada Selasa (14/1) malam bahwa tarif barang-barang impor China akan tetap berlaku sampai selesainya fase kedua dari perjanjian perdagangan AS-China, bahkan ketika kedua belah pihak diperkirakan akan menandatangani kesepakatan sementara hari ini.

"Pickup dengan permintaan global untuk minyak mentah mungkin mengalami kesulitan karena ketegangan AS-China berlama-lama setelah beberapa sikap keras dari pemerintahan Trump," kata Edward Moya, analis OANDA.

"Pasar keuangan kecewa bahwa pemerintahan Trump ... memberi isyarat tarif akan tetap berlaku sampai setelah pemilihan Presiden AS 2020, tergantung pada apakah China memenuhi janji mereka dengan perjanjian fase-satu."

Baca Juga: Harga minyak stabil, Brent US$ 64,22 per barel dan WTI US$ 58,04 per barel

Presiden AS Donald Trump dijadwalkan untuk menandatangani perjanjian Fase 1 dengan Wakil Perdana Menteri China Liu He di Gedung Putih pada hari Rabu. Perjanjian itu diharapkan mencakup ketentuan bagi China untuk membeli hingga US$ 50 miliar lebih dalam pasokan energi AS.

Persediaan minyak mentah AS naik 1,1 juta barel, data dari American Petroleum Institute. Produksi minyak AS diperkirakan akan naik ke rekor 13,30 juta barel per hari pada tahun 2020, terutama didorong oleh output yang lebih tinggi di wilayah Permian di Texas dan New Mexico.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×