kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga minyak dunia diprediksi akan terus menanjak selama sepekan ke depan


Minggu, 17 Februari 2019 / 15:39 WIB
Harga minyak dunia diprediksi akan terus menanjak selama sepekan ke depan


Reporter: Amalia Fitri | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Minggu lalu, harga minyak mentah dunia berhasil mencetak rally dan mencapai titik tertingginya di tahun 2019. Tren ini diprediksi bakal berlanjut di pekan depan.

Hal ini, diprediksi karena Arab Saudi menutup produksi minyak di ladang lepas pantai terbesarnya, dan kembalinya optimisme perundingan perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China yang sempat menegang.

Mengutip Bloomberg, Minggu (17/2) pukul 13:00 wib, harga minyak west texas intermediate (WTI) di bursa New York Mercantile untuk pengiriman Maret 2019, naik sebesar 2,17% di level US$ 55,59 per barel. Pada pekan ini, kenaikan harga minyak WTI bahkan sudah mencapai 5,4%.

Sementara itu,harga minyak jenis Brent di bursa ICE Futures Europe, untuk pengiriman April 2019, juga meroket sebesar 2,6% di level US$ 66,25 per barel. Pekan ini, Brent mengalami lonjakan harga sebesar 6,7%.

Analis Asia Tradepoint Futures, Deddy Yusuf Siregar, menjelaskan jika ketegangan perundingan dagang antara AS dan China mereda seiring dengan pembatasan produksi minyak di lepas pantainya. Mengutip Bloomberg, Arab Saudi memangkas pasoan ladang raksasa Safaniyah untuk memperbaiki aliran listrik yang bermasalah.

Sebagai informasi tambahan, ladang Safaniyah milik Arab Saudi ini memiliki kapasitas untuk memompa sekitar 1,2 juta – 1,5 juta barel minyak per hari. Pihak Arab Saudi sendiri berharap pada awal Maret, kerusakan aliran listrik ini bisa segera selesai.

Di sisi lain, Rusia sebagai salah satu afiliasi terdekat Organization of Petroleum Exporting Countries (OPEC) mulai menaati peraturan bersama untuk melakukan pemotongan produksi minyak setelah sebelumnya dinilai ingkar janji.

Tak hanya itu, Deddy juga menjelaskan jika perundingan seputar perang dagang AS dan China tetap akan berlanjut di Washington DC, Amerika Serikat.

“Terdengar isu jika di hari Jumat mendatang, Perdana Menteri Xin Jin Ping akan bertemu dengan delegasi dari AS,” jelasnya pada Kontan Jumat (15/2).

Dengan sentimen positif ini, Deddy memprediksi sepanjang pekan depan, harga minyak dunia akan terus mengalami kenaikan secara teratur di kisaran US$ 57,30 per barel – US$ 52,70 per barel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×