kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga emas naik dalam tiga hari terakhir setelah yield US Treasury turun


Kamis, 11 Maret 2021 / 07:46 WIB
Harga emas naik dalam tiga hari terakhir setelah yield US Treasury turun
ILUSTRASI. Kamis (11/3) pukul 7.17 WIB, harga emas spot berada di US$ 1.726,88 per ons troi.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas masih merangkak naik dalam tiga hari perdagangan terakhir setelah menyentuh level terendah sejak Juni 2020. Kamis (11/3) pukul 7.17 WIB, harga emas spot berada di US$ 1.726,88 per ons troi.

Harga emas ini menguat tipis dari harga penutupan perdagangan kemarin pada US$ 1.726,71 per ons troi. Harga emas menguat dalam tiga hari berturut-turut dari US$ 1.683,54 per ons troi pada Senin (8/3) lalu.

Penurunan yield US Treasury menjadi salah satu faktor positif bagi harga emas pekan ini. "Emas masih mengambil isyarat dari pasar Treasury dan data hari ini mengurangi kekhawatiran tentang inflasi jangka pendek," kata Edward Moya, analis pasar senior di OANDA. 

Pada lelang US Treasury 10 tahun dengan nilai US$ 38 miliar kemarin, yield turun ke 1,51%. "Jika penjualan US Treasury memiliki permintaan yang layak, harga emas pada akhirnya bisa bergerak menuju US$ 1.730. Level US$ 1.700 akan menjadi support dan harga bisa bertahan di level ini kecuali penjualan obligasi berlanjut," imbuh Moya. 

Baca Juga: Harga emas hari ini di Pegadaian, Kamis 11 Maret 2021

Imbal hasil Treasury AS 10-tahun turun setelah data menunjukkan harga konsumen AS naik pada Februari. Status emas sebagai lindung nilai inflasi telah ditantang oleh imbal hasil obligasi yang lebih tinggi. Yield yang lebih tinggi ini menyebabkan opportunity cost dalam memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil. 

Harga emas jatuh ke level terendah dalam sembilan bulan pada hari Senin lalu. Suku bunga riil telah meningkat tajam selama beberapa minggu terakhir tanpa kenaikan ekspektasi inflasi yang sepadan, tulis TD Securities dalam sebuah catatan. "Dengan penerbitan Treasury besar-besaran ke depan, tekanan pada suku bunga yang lebih tinggi akan terus membebani logam mulia dalam waktu dekat,"  ungkap TD Securities.

Dewan Perwakilan Rakyat AS membuka jalan bagi stimulus COVID-19 senilai US$ 1,9 triliun untuk dipertimbangkan. Bank sentral Eropa juga bergulat dengan kenaikan imbal hasil baru-baru ini. Tetapi European Central Bank (ECB) tetap terpecah pada intervensi pasar skala besar menjelang rapat pada hari Kamis. 

Baca Juga: Harga emas Antam hari ini melonjak Rp 15.000 ke Rp 930.000 per gram pada Rabu (10/3)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×