kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga batubara masih betah konsolidasi di US$ 100 per metrik ton


Kamis, 13 Desember 2018 / 20:46 WIB
Harga batubara masih betah konsolidasi di US$ 100 per metrik ton
ILUSTRASI. Bongkar muat batu bara dari kapal ke truk


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga batubara cenderung masih berkonsolidasi. Analis memproyeksikan harga batubara masih berat untuk naik.

Mengutip Bloomberg, Kamis (13/12), harga batubara di ICE Newcastle untuk kontrak Februari 2019 tercatat naik 0,19% ke US$ 102,00 per metrik ton.

Analis Central Capital Futures Wahyu Tribowo Laksono mengatakan harga batubara rebound karena beberapa minggu terakhir harga batubara anjlok.

Namun, Wahyu memproyeksikan kenaikan harga batubara masih berat terjadi. Harga batubara pun cenderung berkonsolidasi di US$ 100 per metrik ton.

"Sentimen positif dan negatif memang cenderung tarik menarik mempengaruhi harga batubara yang terus berkonsolidasi," kata Wahyu, Kamis (13/12).

Sentimen positif tersebut datang dari aura perdamaian perang dagang Amerika Serikat (AS) dan China. Semenatra sentimen negatif juga datang dari permintaan akan batubara yang lesu karena pembatasn impor China.

Secara musiman, di kuartal I dan kuartal IV memang biasanya stok batubara melimpah. Oleh karena itu hingga kuartal I 2019, Wahyu memproyeksikan harga batubara masih sulit untuk naik.

Apalagi, saat ini memang yang terjadi pasokan melimpah sementara permintaan terus berkurang. "National Development and Reform memerintahkan sejumlah pelabuhan utama untuk menghentikan izin impor batu bara," kata Wahyu.

Hanya pembangkit listrik yang amat membutuhkan batubara atau hanya untuk memastikan pasokan listrik di musim dingin yang dapat mengajukan keringanan pembatasan impor.

Kebijakan di atas dilakukan pemerintah China dalam rangka menjaga harga batubara domestik agar tetap tinggi hingga akhir tahun. Selain itu, kondisi stok yang berlebih di China juga menjadi alasan pemerintah untuk membatasi impor batubara.

Secara teknikal Wahyu melihat kenaikan harga batubara masih terbuka tetapi cukup berat dan cenderung korektif.

Sepekan depan Wahyu memproyeksikan harga batubara berdad di rentang US$ 96 per metrik ton hingga US$ 106 per metrik ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×