kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45925,20   -6,16   -0.66%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hadapi PKPU, Sritex (SRIL) akan masuk bisnis APD dan masker kain


Minggu, 16 Mei 2021 / 10:53 WIB
Hadapi PKPU, Sritex (SRIL) akan masuk bisnis APD dan masker kain
ILUSTRASI. Pabrik tekstil PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) atau Sritex. Sritex (SRIL) siap ekspansi usaha dengan APN dan masker kain.


Reporter: Titis Nurdiana | Editor: Titis Nurdiana

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Meski tengah menghadapi status penundaan kewajiban pembayaran utang alias PKPU, PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) alias Sritex sepertinya siap menjajal usaha baru. Yang kini tengah digadang adalah produksi Alat Pelindung Diri (APD) dan masker kain.

Lewat keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) minggu lalu (11/5), Sritex bahkan sudah menunjuk Kantor Jasa Penilai Publik Firman, Suryantoro, Sugeng, Suzy, Hartomo dan Rekan (KJPP FAST) untuk menyusun studi kelayakan. Penunjukan ini sesuai surat penawaran yang telah disetujui No. 005/SI-SP/FAST/IV/21, tanggal 28 April 2021.

Adapun tanggal penilaian (cut-off date) atas  studi kelayakan tersebut adalah pada tanggal 31 Desember 2020. Dengan begitu, studi kelayakan ini sudah kelar. 

Baca Juga: Sritex Akan Selaraskan Restrukturisasi Melalui PKPU dan Scheme of Arrangement

Dalam keterangannya, Sritex menyebut bahwa maksud dari penilaian adalah mengkaji kelayakan atas rencana proyek, dilihat dari berbagai aspek yang relevan.

"Sedangkan tujuan penugasan ini adalah untuk memperoleh pendapat atas kelayakan rencana Proyek dari pihak independen, untuk memenuhi ketentuan-ketentuan sebagaimana diatur dalam POJK 17/2020,” tulis paparan informasi itu. 

Hasilnya, dari telaah aspek teknis, rencana proyek telah memiliki sertifikasi lulus pengujian berdasarkan standar internasional AAMI Level 3 dan Level 4. Level 4 berarti produk APD yang dihasil memberikan proteksi level tertinggi terhadap cairan dan virus.

Baca Juga: Ada Rumor Restrukturisasi Bakal Seperti Bakrie Telecom, Grup Sritex Buka Suara

Selain itu, berdasarkan analisa, rencana proyek ini juga mendapatkan keuntungan dari integrasi rantai produksi dan skala ekonomi yang dimiliki Sritex.

Berdasarkan analisis aspek keuangan, rencana proyek membutuhkan biaya investasi sebesar Rp 280,5 miliar yang akan didanai melalui dana internal perusahaan alias dana internal SRIL.

Masih merujuk keterangan yang sama, dengan biaya modal sebesar 10,21 persen,"rFencana proyek akan menghasilkan NPV (net present value) sebesar Rp 84,5 miliar, IRR (internal rate of return) sebesar 17,41 persen, dan PI (profitability index) sebesar 1,30x, di mana seluruh parameter kelayakan finansial tersebut mengindikasikan Rencana Proyek layak untuk didanai," tulis kantor Jasa itu dalam keterangan resmi. 

Adapun, dari analisis sensitivitas diketahui bahwa perubahan rasio biaya pokok produksi terhadap penjualan lebih sensitif dibandingkan perubahan tingkat pertumbuhan harga jual.

Merujuk data Bursa Efek Indonesia, pada 11 Mei 2021, saham SRIL diperdagangkan di harga Rp 152 per saham.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×