kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45925,51   -5,84   -0.63%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Gunawan Steel manfaatkan kapasitas terpasang yang membesar setelah merger


Minggu, 28 Oktober 2018 / 17:32 WIB
Gunawan Steel manfaatkan kapasitas terpasang yang membesar setelah merger
ILUSTRASI. Pabrik baja GDST


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen baja, PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk (GDST) berusaha meningkatkan kinerja bisnisnya. Pasca merger dengan pt Jaya Pari Steel di tahun ini, produksi gdst bakal meningkat.

Hadi Sutjipto, Sekretaris Perusahaan Gunawan Dianjaya Steel mengatakan, dari segi kapasitas terpasang bakal meningkat. "Kapasitas terpasang tentu (bertambah), karena saat ini jadi punya dua plate mill," ujarnya kepada Kontan.co.id, Minggu (28/10).

Saat ini GDST tercatat memiliki kapasitas terpasang mencapai 400.000 ton per tahun, sementara Jaya Pari Steel yang dahulu masih listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode emiten JPRS diketahui berkapasitas terpasang 100.000 ton per tahun. Sehingga, total kapasitas yang dimiliki GDST setelah merger ini menjadi 500.000 ton per tahunnya.

Sementara itu, GDST juga bakal menyerap market yang telah dipunyai Jaya Pari Steel sebelumnya. "Ini salah satu manfaat dari sinergi itu (bertambahnya pasar)," kata Hadi.

Salah satu motivasi merger selain efisiensi ialah guna menghadapi persaingan usaha baja dan besi akhir-akhir ini. Baik GDST dan Jaya Pari Steel berlokasi di Jawa Timur. GDST berharap memperbesar penetrasi pasar timur Indonesia.

Gunawan Steel menargetkan penyelesaian ekspansi pabrik plate mill unit II. Awalnya, perusahaan baja ini menargetkan penyelesaian pabrik pada semester II 2017. Gunawan Steel memundurkan penyelesaian pabrik karena pasar baja yang belum kondusif.

Saat ini progres pembangunan lini kedua GDST itu sudah mencapai 80%. Hadi memperkirakan, pabrik akan beroperasi mulai awal 2020.

Menurut rancang bangun Gunawan Dianjaya, pabrik plate mill II memiliki kapasitas produksi 1 juta ton pelat baja per tahun. Kapasitas produksi tersebut 2,5 kali lebih besar ketimbang kapasitas produksi terpasang saat ini, yakni 400.000 ton pelat baja per tahun.

Jadi, kalau pembangunan pabrik plate mill II rampung, mereka akan memiliki total kapasitas produksi terpasang 1,5 juta ton pelat baja per tahun.

Mengenai capaian kinerja kuartal-III 2018 ini manajemen belum dapat membeberkannya, namun menilik laporan keuangan semester I 2018, penjualan GDST tercatat sebanyak Rp 604 miliar, turun 0,16% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, Rp 605 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×