Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Perbaikan data ekonomi Jepang mampu menguatkan posisi mata uang yen Jepang. Meski pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS) tercatat membaik tetapi greenback tetap tersungkur di hadapan yen. Mengutip Bloomberg, pada penutupan perdagangan Jumat (27/7) pasangan mata uang USD/JPY melemah 0,52% ke level 110,68.
Agus Chandra, analis PT Monex Investindo Futures menilai penguatan yang dialami yen ini hanya bersifat sementara. Menurutnya, perbaikan inflasi Tokyo bulan Juni yang membaik dari 0% ke level 0,2% pengaruhnya hanya sementara.
"Jepang datanya low impact hanya pengaruh sesaat," ujarnya kepada Kontan akhir pekan ini.
Seharusnya, saat ini dollar AS masih berada di atas angin karena data pertumbuhan ekonomi negeri Paman Sam bulan Juni mengalami kenaikan dari 1,4% ke level 2,6%. Namun sepertinya pasar masih cukup terpengaruh pada keputusan The Fed untuk mempertahankan suku bunga AS di level 1,25%. Akibatnya, index dollar AS melemah 0,64% ke level 93,259.
Agus menebak, untuk Senin (31/7), pasangan USD/JPY masih akan bergerak sideways. Baik dari Jepang maupun AS diperkirakan tidak ada data ekonomi yang akan mempengaruhi pergerakan kedua mata uang.
"Arah kebijakan BoJ dan The Fed yang berbeda menjadi faktor yang membatasi penurunan," terangnya.
Secara teknikal, kata Agus, saat ini harga bergerak dibawah garis moving average (MA) 50, MA 100 dan MA 200. Indikator moving average convergence divergence (MACD) berada di area negatif 0,21%. Kemudian relative strenght index (RSI) di level 34 dan stochatic bergerak turun ke level 40. Tren sementara masih turun, tetapi secara fundamental masih mendukung penguatan.
Rekomendasi: Sell on Rally
Support : 109,60 - 108,10 - 107 60
Resistance : 112,00 – 113,00 – 114,50
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
